Buleleng, (Metrobali.com)

Sebanyak 399 struktur terumbu karang ditenggelamkan serangkaian peringatan Hari Bumi di tahun 2023. Restorasi terumbu karang di kawasan perairan laut Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu libatkan puluhan diver (penyelam). Tak hanya diver lokal, penyelam dari luar Kabupaten Buleleng turut dilibatkan dalam kegiatan restorasi tersebut.

Nah, restorasi terumbu karang itu sendiri ditarget tuntas dalam kurun waktu enam bulan kedepan, persisnya pada pertengahan Oktober 2023 mendatang.

Nyoman Sugiarta selaku kordinator penyelam menjelaskan, struktur terumbu karang  berbentuk penyu sebanyak 399 unit dari Yayasan Terumbu Rupa yang bermarkas di Kota Bandung, Jawa Barat. Restorasi terumbu karang dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Bumi.

“Penyelam yang kita libatkan mayoritas sudah mebgantongi sertifikat. Skema penenggelaman kami bagi menjadi dua (2) grup pada tiga titik penurunan struktur terumbu karang, yakni Pura Alit, Sasahan dan Pura Bingin. Jumlah penyelam lokal dari Desa Bondalem 15 orang. Kegiatan ini dibantu penyelam dari Pokmaswas se Buleleng, diver dari Undiksha Singaraja, juga penyelam dari Amed dan Tulamben Kabupaten Karangasem. Jika cuaca bersahabat, sejatinya pemasangan satu struktur terumbu karang hanya butuh waktu 80 menit. Ya, 80 menit itu, mulai penurunan struktur hingga penataan di bawah laut,” terang Sugiarta, Senin (24/4).

Imbuh Sugiarta, lantaran cuaca tak bersahabat, penurunan struktur sempat terhenti. Meski begitu, pihaknya optimis mampu menyelesaikan penurunan struktur terumbu karang sesuai rencana yang sudah dijadwalkan.

“Gelombang mendadak tinggi, hingga aktifitas penurunan terpaksa dihentikan dulu. Namun, kami tetap stanby di pantai sambil memantau cuaca. Kalau pagi tidak bisa, kami kerjakan penurunan struktur pada sore hari. Khusus hari ini kami agendakan melakukan clean water (pembersihan sampah plastik) di dasar laut di kedalaman 7 meter,” jelasnya.

Anggota DPRD Buleleng,
Ketut Dody Tisna Adi nampak hadir menjelang persiapan penurunan struktur terumbu karang. Belakangan diketahui politikus muda Partai Golongan Karya (Golkar) asal Desa Bondalem itu, kerap turut melakukan penyelaman untuk memantau sekaligus menata struktur terumbu karang di dasar laut Bondalem.

Pria yang akrab disapa Dody itu mengapresiasi kegiatan restorasi terumbu karang tersebut. Program restorasi diharapkan mampu menambah daya tarik bawah laut kawasan pesisir Desa Bondalem.

“Restorasi ini akan mampu mempercepat tumbuhnya terumbu karang yang nantinya bisa dijadikan destinasi bawah laut di Kabupaten Buleleng. Pastinya, dengan beragam struktur terumbu karang buatan akan memikat pecinta snorkling. Terlebih,  bisa dijadikan sarana edukasi, bahan penelitian ataupun kegiatan riset,” jelasnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Bondalem Gede Arya Odantara SH didampingi Kelian Desa Adat Bondalem, Nyoman Sudiartha menekankan, pentingnya bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban seluruh warga Desa Bondalem, termasuk kebersihan laut.

“Sering kami himbau dan lakukan edukasi, agar masyarakat bersama-sama menjaga kebersihan di pesisir laut. Kebersihan laut merupakan sebuah investasi untuk masa depan, dimana jika kita menjaga kebersihan laut berarti secara tidak langsung kita  juga turut menjaga kelestarian lingkungan  agar dapat dinikmati secara berkelanjutan oleh generasi penerus,” tandasnya. GS