Hari Suci Saraswati atau peringatan hari turunnya ilmu pengetahuan, jatuh setiap enam bulan sekali pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (7/12).

Denpasar, (Metrobali.com)

Hari Suci Saraswati atau peringatan hari turunnya ilmu pengetahuan, jatuh setiap enam bulan sekali pada Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (7/12).

Pada peringatan Hari Suci Saraswati ini, seluruh Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar serta komponen masyarakat melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Agung Jagatnatha. Persembahyangan bersama dipuput Ida Pedanda Gede Ngurah Telaga Griya Telaga Tegal Denpasar dan dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara serta masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh komponen masyarakat secara rutin melaksanakan persembayangan di Pura Agung Jagatnatha pada hari Saraswati, sebagai ungkapan terima kasih kepada Sang Hyang Aji Dewi Saraswati karena telah memberikan dan menurunkan ilmu pengetahuan bagi umat manusia

“Dengan momentum Hari Saraswati ini kami berharap masyarakat dapat mengisi kualitas diri dengan ilmu pengetahuan, sehingga masyarakat Kota Denpasar semakin berkualitas dan mampu bersaing di dunia globalisasi ini. Dengan demikian secara tidak langsung dapat mendukung visi misi Pemerintah Kota Denpasar, yakni Kota berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan,” harapnya.

Tidak hanya itu, Jaya Negara mengatakan di hari Raya Saraswati ini hal yang paling penting dan harus dipetik hikmah adalah tidak sekedar memperingati hari turunnya ilmu pegetahuan, akan tetapi harus mampu menginstropeksi diri seberapa banyak kita telah menggunakan atau memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kita miliki untuk peningkatan kualitas spiritual diri sendiri maupun untuk kesejahteraan orang lain.

Lebih lanjut Jaya Negara mengatakan, perayaan Hari Raya Suci Saraswati juga harus mampu meningkatkan kesadaran bagi umat se-Dharma khususnya dalam penerapan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Begitu halnya dengan para generasi muda saat ini, mari kita tingkatkan ilmu pengetahuan kita agar kelak bisa berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

“Karena ilmu pengetahuan bersifat suci, dengan berusaha untuk mempergunakan ilmu yang kita miliki ke arah yang lebih baik serta bisa bermanfaat bagi orang lain,” ujar Jaya Negara.

Selain itu Jaya Negara juga mengingatkan kepada seluruh pemedek yang hendak bersembahyang agar bersama-sama menjaga kebersihan dan tentunya meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai agar kebersihan dan kesucian Pura terus terjaga.

Sebelum melaksanakan prosesi persembahyangan, terlebih dahulu dilakukan ngelis atau penyucian diareal pura, baru kemudian dilakukan Puja Tri Sandya serta diakhiri dengan persembahyangan bersama. Persembahyangan ini sangat khusuk diiringi dengan tetabuhan, tarian serta kekidungan. (Eka/HumasDps)