Denpasar (Metrobali.com)-

Tepat 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS Sedunia, diharapkan kepada masyarakat tetap waspada sehingga tidak terinfeksi HIV/AIDS yang mengancam kehidupan kita. demikian seruan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar bersama para pelajar yang tergabung dalam Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN), serta LSM peduli AIDS, Sabtu (1/12) saat mengingatkan masyarakat dengan menyebarkan bunga mawar, flayer dan tabloit yang berisi informasi tentang HIV/AIDS di bunderan Catur Muka Denpasar.

“pada peringatan AIDS Sedunia tahun ini melibatkan ratusan siswa, dan LSM peduli HIV/AIDS yang disebar disepuluh titik, untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” ujar Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr. Luh Putu Sri Armini disela-sela penyebaran flayer. Melalui peringatan hari AIDS tahun ini dengan berbagai kegiatan diharapkan dapat menekan laju penyebaran virus ini. Fenomenanya saat ini telah menyasar kaum ibu rumah tangga dan bayi yang tidak tahu apa-apa, sehingga tidak perlu menstigma atau mengucilkan mereka.
Diungkapkan, secara kumulatif jumlah kasus HIV/AIDS di Bali saat ini tercatat 4.833 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.179 kasus terjadi di Kota Denpasar atau 45,68 persen. Hal itu menjadikan Denpasar sebagai daerah tertinggi  penularan virus yang merusak kekebalan tubuh manusia. Masyarakat yang terjangkit virus ini dapat memeriksakan di 14 klinik voluntary counseling and testing (VCT) Denpasar yang terdapat di 4 rumah sakit, 4 Puskesmas, 3 Laboratorium, dan 3 LSM. Diantaranya RS. Sangglah, Wangaya, Puskesmas II Densel, dan Puskesmas II Denbar. Jumlah kasus yang terlaporkan hanya sebagian kecil dari kasus sesungguhnya. Oleh karena itu keberadaan klinik tersebut diharapkan dapat terus menggali temuan kasus tersebut.”bagi masyarakat jangan malu untuk datang berkonseling, karena HIV bukan penyakit kutukan, dan saat ini telah ada obat gratis untuk menekan laju virus ini,” ujar Sri Armini
Sementara Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan I. Gst Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan terkait dengan perlindungan anak dalam menekan penyebaran HIV/AIDS yang mengandeng LSM untuk memberikan pembinaan dan pendidikan. disamping itu juga dalam mengisi waktu libur anak sekolah dilaksnakan kegiatan positif secara gratis, mulai dari kegiatan berkesenian hingga kegiatan kreatif yang bekerja sama dengan instansi terkait. sebelumnya  juga telah melakukan kegiatan ngobrol bareng remaja, dengan tujuan bertukar pikiran kepada anak-anak sekolah terkait permaslahan yang mereka hadapi. sehingga harapan nantinya dapat mengadopsi apa yang telah dilakukan siswa berprestasi dibidangnya. PUR-MB