perikanan bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Subsektor perikanan yang meliputi usaha penangkapan ikan dan budidaya perikanan perannya terhadap pembentukan nilai tukar petani (NTP) Bali turun sebesar 0,18 persen dalam bulan Juli 2014.

“Peran sektor perikanan dalam pembentukan NTP pada bulan Juli 2014 sebesar 107,32 persen, turun 0,18 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 107,51 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Senin (11/8).

Ia mengatakan, turunnya andil subsektor perikanan itu akibat kenaikan indeks yang diterima petani (lt) sebesar 0,16 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,34 persen.

Sementara kenaikan indeks yang diterima petani didorong oleh naiknya harga pada kelompok penangkapan dan budidaya masing-masing sebesar sebesar 0,18 persen dan 0,14 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, pada kelompok penangkapan kenaikan indeks antara lain dipicu oleh naiknya harga beberapa jenis ikan seperti layur 12,69 persen, ikan teri 11,84 persen, pari 10,06 persen, dan layar 7,72 persen.

Sementara kelompok budidaya kenaikan kenaikan harganya dipicu oleh naiknya harga ikan mas sebesar satu persen, gurame 0,60 persen dan lele 0,38 persen.

Indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan akibat naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,40 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,22 persen.

Hasil sensus pertanian 2013 menunjukkan di Bali terdapat jumlah rumah tangga usaha budidaya ikan di laut sebanyak 2.492 rumah tangga, usaha budidaya ikan di kolam 2.372 rumah tangga, budidaya di tambak 782 rumah tangga, di perairan umum 284 rumah tangga dan kegiatan budidaya ikan di sawah 221 rumah tangga.

Subsektor perikanan merupakan salah satu dari lima komponen pembentukan NTP Bali. Dari lima komponen itu dua di antaranya mengalami kenaikan dan tiga terjadi penurunan.

Ketiga komponen yang mengalami penurunan selain subsektor perikanan juga sub sektor peternakan dan hortikultura.

Sedangkan dua komponen yang mengalami kenaikan adalah sub sektor tanaman pangan dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat, ujar ujar Panusunan Siregar. AN-MB