Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari PSI Emiliana Sri Wahjuni (kiri) bersama Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty (kanan).

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Emiliana Sri Wahjuni mengapresiasi program-program yang dijalankan Dinas Sosial Kota Denpasar.

Sesama perempuan, secara khusus ia juga “angkat topi” dengan kepemimpinan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty yang dinilai sosok perempuan hebat, telah mampu menjadi pemimpin yang baik di salah satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang punya fungsi dan peran yang vital memastikan kesejahteraan sosial warga Denpasar

“Kita tahu program Dinas Sosial terlalu banyak dan saya apresiasi kerja Ibu Laxmy, langsung turun ke masyarakat dan sangat responsif, sigap merespon keluhan warga,” kata wakil rakyat yang akrab disapa Sis Emil ini usai bersama rombongan Komisi IV DPRD Kota Denpasar berkunjung ke kantor Dinas Sosial Kota Denpasar, Jumat (25/3/2022). Rombongan dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Kota Denpasar Wayan Duaja.

Wakil rakyat yang akrab disapa Sis Emil ini menilai Kadis Sosial Laxmy Saraswaty merupakan sosok pejabat yang smart dan tidak segan-segan menjawab langsung keluhan warga. “Kita dapat kadis yang smart, perempuan tangguh, saya benar-benar kagum. Sepanjang jadi anggota Dewan saya baru liat ada kadis antusias menjawab pertanyaan warga,” ungkap Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

“Saya apresiasi kerja Ibu Laxmy, kalau bahasa gaulnya saya kasi kasi jempol telu, kalau bisa saya kasi jempol 10,” sambung Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Komisi IV ini Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty memaparkan sejumlah program dari dinasnya yang termasuk dalam Sistem Layanan Dan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Beberapa diantaranya seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dimana pendaftarannya dilakukan di desa/kelurahan.

Dinas Sosial juga terus mengawal Program Indonesia Sehat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) termasuk yang menjadi Penerima Bantuan luran (PBI) APBD hingga Program  Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Tidak hanya itu Dinas Sosial juga memastikan program bedah rumah terus dapat berjalan optimal yang diterima masyarakat yang membutuhkan. Upaya untuk menangani berbagai permasalahan sosial seperti keberadaan gepeng dan pengemis atau anak-anak penjual tisu dan pengamen di pinggir jalan Kota Denpasar terus dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan memberdayakan.

“Memang banyak program dari Dinas Sosial tapi dari penjelasan Ibu Kadis kita tahu bahwa ada program yang tidak terserap 100 persen ke warga karena ada banyak hambatan di bawah. Jadi kita ingin juga kepala desa atau kepala lingkungan mampu mengawal dengan baik,” tutur Sis Emil.

Untuk itulah Komisi IV dalam pertemuan ini ingin tahu dimana saja hambatan pelaksanaan program Dinas Sosial dan diharapkan dapat dicarikan solusi tentunya juga dengaan koordinasi yang baik antar instansi terkait. “Kita juga bawa keluh kesah warga tapi Dinas Sosial juga bisa mengeluh. Kita dengar keduanya dan kita ingin tahu macetnya dimana program Dinas Sosial,” ujar Sis Emil.

Di sisi lain pihaknya juga mengapresiasi pemerintah mempermudah akses permodalan bagi para penyandang disabilitas dengan adanya KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk warga disabilitas. “Program KUR ini bagus, warga jangan diberikan ikan, tapi diberikan kail atau pancing,” pungkas wakil rakyat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini. (wid)