Foto: DPW Partai NasDem Bali bersama DPW Garnita (Garda Wanita) Malahayati NasDem Provinsi Bali memperingati Hari Ibu 22 Desember 2022 di Gedung DPW Partai NasDem Bali, Renon, Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Partai NasDem Bali tidak hanya konsisten berada di jalur perjuangan menguatkan politik kebangsaan tapi juga memberikan ruang yang besar kepada para perempuan hebaat Indonesia untuk bergabung di Partai NasDem dalam mewujudkan cita-cita restorasi Indonesia. NasDem juga memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para perempuan untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) NasDem di semua tingkatan.

Komitmen itu ditegaskan kembali Sekretaris DPW Partai NasDem Bali Nyoman Winatha dalam sambutannya saat acara memperingati Hari Ibu 22 Desember 2022 yang digelar DPW Garnita (Garda Wanita) Malahayati NasDem Provinsi Bali di Gedung DPW Partai NasDem Bali, Renon, Denpasar pada Kamis 22 Desember 2022. Pada peringatan Hari Ibu 22 Desember tahun 2022 ini secara Nasional mengambil tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

“Implementasi dari tema ini, Partai NasDem membuka pintu lebar-lebar untuk perempuan hebat Indonesia khususnya di Bali untuk ikut serta ambil bagian dalam politik kebangsaan sesuai porsi undang-undang kuota 30 persen keterwakilan kaum perempuan dalam pencalonan lembaga legislatif,” kata Winatha dalam sambutannya di hadapan para peserta Talk Show “Peran Strategis Perempuan Dalam Pencegahan Stunting” yang digelar DPW Garnita NasDem Bali untuk memeriahkan Peringatan Hari Ibu (PHI) nasional ke-94.

NasDem Bali mengajak semua perempuan untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri, dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan bangsa.

“Selamat Hari Ibu ke-94 bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa  senantiasa melindungi dan memberkati semua langkah dan perjuangan dalam membangun keluarga, bangsa dan negara tercinta,” ujar Winatha.

Sekedar ingatan bagi kita semua, sesungguhnya Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri. Komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur.

Peringatan Hari Ibu juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.

“Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan,” terang Winatha.

Perjalanan panjang selama 94 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia.

Arti penting lainnya dari PHI adalah upaya untuk mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesi, terutama generasi penerus bangsa agar mempertebal tekad dan semangat untuk Bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan, dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Menurut Winataha, bagi Partai NasDem yang kini berusia 11 tahun, perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam mencapai tujuan negara serta di dalam memperjuangkan kesejahteraan melalui bidang Politik Kebangsan.  bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan hukum.

“Perempuan dan laki-laki juga mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama, sebagai sumberdaya pembangunan sebagaimana target yang harus dicapai Partai NasDem dalam tujuan pembangunan nasional jangka menengah dan jangka panjang maupun tujuan tujuan pembangunan berkelanjutan sampai tahun 2030,” pungkas politisi asal Jembrana itu.

Sementara itu Talk Show “Peran Strategis Perempuan Dalam Pencegahan Stunting” ini diikuti kader Garnita Malahayati NasDem Bali, pengurus DPW NasDem Bali, pengurus DPD NasDem se-Bali, dan masyarakat umum dengan menghadirkan tiga orang narasumber yakni dr. Fahmi Febrian, S.Ked., M.H,. Kes,CMC., tokoh perempuan yang juga kader NasDem Tutik Kusuma Wardhani, S.E., MM.,M.Kes., serta Ketua DPW Garnita Malahayati NasDem Provinsi Bali Ida Ayu Ketut Candrawati yang akrab disapa Dayu Candrawati.

“Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Hari Ibu sebenarnya berlangsung setiap saat karena kebaktian kepada Bunda adalah kewajiban tiap-tiap anak. Maka dari itulah, kegiatan kita hari ini bisa dijadikan sebagai momentum sekaligus titik balik dalam meningkatkan kebaktian kepada Ibu maupun Ayah,” kata Dayu Candrawati.

Kegiatan talk show memperingati Hari Ibu ini juga wujudkan komitmen dan perhatian serius DPW Garnita Malahayati NasDem Bali terhadap upaya pencegahan stunting dan upaya penurunan angka stunting di provinsi Bali.

Peran strategis perempuan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting merupakan garda terdepan dalam keluarga mulai dari keluarga kecil hingga keluarga besar yakni peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan Bernegara, Ibu Pertiwi NKRI.

Kaum ibu memiliki peranan yang sangat penting dam menentukan. Utamanya dalam upayahnya menciptakan generasi yang tangguh dan berkualitas, generasi emas dalam skala yang kecil yaitu rumah tangga yang harus dikelola dengan baik, karena keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah komunitas masyakarat Bangsa.

“Dari unit yang terkecil ini bagus dan berkualitas, maka dalam skala yang lebih besarpun juga akan menjadi bernilai untuk masyarakat di masa mendatang,” tegas Dayu Candrawati yang juga Ketua Fraksi NasDem DPRD Tabanan ini. (wid)