sigit pramono 1

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menilai pertumbuhan kredit dalam beberapa tahun ke depan akan relatif melambat dan tidak melaju kencang seperti tahun-tahun sebelumnya karena keterbatasan likuiditas.

“Kita akan menduga dari sekarang, pertumbuhan kredit di masa akan datang tidak akan bisa lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. LDR (loan to deposit ratio atau rasio pinjaman terhadap simpanan) semakin tinggi dan likuiditas ketat,” ujar Sigit saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/8).

Menurut Sigit, secara keseluruhan, bank-bank memang tidak akan bisa sama sekali menghentikan kredit, melainkan menyesuaikan pertumbuhan kredit tersebut dengan likuiditas yang ada.

“Kalau LDR sudah 90 persen, bank pasti akan mengerem (laju pertumbuhan kredit),” kata Sigit.

Sigit juga melihat adanya kemungkinan marjin bunga bersih perbankan akan menjadi lebih rendah dengan melambatnya pertumbuhan kredit. Ia menilai persoalan perbankan ke depannya adalah terkait perencanaan permodalan.

“Bank swasta, bank asing, dan bank daerah semuanya harus mencari permodalan karena LDR kita di atas 90 persen. Awal Presiden SBY memerintah, LDR masih rendah 40 persen atau 50 persen sehingga pertumbuhan kredit besar sekali. Sekarang sudah hampir 100 persen,” kata Sigit.

Jika LDR sudah menyentuh angka 100 persen, lanjut Sigit, hal tersebut sangat berahaya jika terjadi guncangan likuiditas di Tanah Air.

“Kalau 100 persen artinya saya mendapatkan simpanan dana 100 saya berikan ke masyarakat 100 juga. Sekarang, uang yang saya kumpulkan dari anda 90 lebih saya berikan. Ini bahaya sekali,” ujar Sigit. AN-MB