Perayaan Pravasi Bharatiya Divas

Denpasar (Metrobali.com)-

Konsulat Jenderal India di Bali, bekerja sama dengan Balinese Indian Friendship Association (BIFA) merayakan Pravasi Bharatiya Diwas dan festival India Makar Sankranti, Lohri, Pongal dan hari kelahiran Guru Sikh ke-10, Guru Gobind Singh pada hari Sabtu, 20 Januari 2018 di kantor Konsulat Jenderal India di Bali. Meskipun peristiwa ini jatuh pada tanggal yang berbeda pada bulan Januari 2018, pihak konsulat memutuskan untuk merayakannya pada saat yang bersamaan sebagai bagian dari program penjangkauan komunitas India serta sebagai sarana penyebaran informasi tentang berbagai perayaan yang ada di India.

Pravasi Bharatiya Diwas dirayakan di India pada tanggal 9 Januari setiap tahunnya untuk menandai kembalinya India ke pravasi terbesarnya, Mahatma Gandhi, yang memimpin perjuangan sukses India untuk kebebasan dari pemerintahan kolonial. Mahatma Gandhi kembali ke India pada tanggal 9 Januari 1915 dari Afrika Selatan. PBD pertama diadakan di New Delhi pada tahun 2003 dan perayaan tersebut menandai kontribusi diaspora India di luar negeri untuk pengembangan India. Perayaan PBD di luar negeri juga memberi kesempatan kepada warga negara India dan warga keturunan India untuk berhubungan dengan negara asalnya dan memiliki rasa memiliki kepada negeri mereka. Dalam perayaan PBD yang diadakan di Singapura pada tanggal 9 Januari 2018, Menteri Luar Negeri India berinteraksi dengan diaspora India dari negara-negara ASEAN. Dalam pidatonya di hadapan komunitas India di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2018, ia mendesak warga India untuk menjadi bagian dari kisah kesuksesan India.

Konsulat juga merayakan hari lahir Guru Gobind Singh, Guru ke-10 kaum Sikh. Selama perayaan berlangsung, doa untuk kemakmuran dipanjatkan. Tahun ini, hari lahir Guru Gobind Singh  jatuh pada hari Jumat, 5 Januari 2018. Para tamu malantunkan lagu religius dan membagikan manisan. Doa khusus terkait acara ini diadakan di Gurdwaras, tempat peribadatan kaum Sikh.

Pada hari yang sama, Konsulat juga merayakan festival India Lohri, Pongal, Bihu dan Makar Sankranti. Festival ini dirayakan di berbagai tempat di India dengan nama yang berbeda, meski jatuh pada hari yang sama, 14 Januari 2018, meski jumlahnya turun pada hari yang sama.

Lohri adalah festival India yang populer yang dirayakan di Negara Bagian Punjab, India, memperingati berlalunya titik balik matahari musim dingin. Ciri khas Lohri adalah api unggun. Orang-orang membuang biji wijen, jagung dan lain – lain ke dalam api, bernyanyi dan menari di sekelilingnyaa.

Pongal (atau Thai Pongal) adalah festival panen di negara bagian Tamil Nadu, India selatan, sebuah upacara untuk memanjatkan rasa syukur dari petani kepada alam, matahari dan hewan ternak atas bantuan mereka dalam memberikan panen yang sukses. Pongal, pada dasarnya berarti puding beras yang dibuat untuk dibagikan kepada anggota keluarga.

Festival Makar Sankranti berkaitan dengan titik balik matahari Indic ketika konon matahari memasuki rumah ke 10 dari zodiak India yaitu Makara atau Capricorn. Sankranti secara harfiah berarti gerakan. Makara Sankranthi berarti saat matahari memasuki periode zodiak Makara atau Capricorn, yang jatuh sekitar tanggal 14 Januari setiap tahunnya. Hari ini dianggap sebagai hari yang penuh harapan bagi umat Hindu.

Konsul Jenderal India, R.O. Sunil Babu, memberikan sambutan dalam acara tersebut dan berbicara tentang bagaimana perayaan tersebut memberi kesempatan bagi warga India untuk berkumpul dan menciptakan rasa memiliki serta mencerminkan asal usul perayaan ini.

Perayaan tersebut diisi dengan doa yang dipimpin oleh Surinder Singh Wasu dan Ramesh Shastri yang kemudian dilanjutkan dengan penyalaan api unggun untuk Lohri. Dalam pertemuan tersebut, tamu – tamu yang hadir juga disuguhi beberapa kuliner India yang lezatantara lain dari  India Utara dan India Selatan. RED-MB