Klungkung ( Metrobali.com )
Warga Banjar Pasek, Desa Aan, Banjarangkan geger. Pasalnya salah satu warga setempat manghilang dari rumah. Warga yang dimaksud bernama A A Made Rai 75. Dari penuturan kakak korban AA Gde Alit 80 bahwa korban saat itu diketahui pulang ke rumah pukul 21.00 wita Rabu malam lalu.

Awalnya korban ikut mengantar rombongan pengantin ke Pejeng, di mana salah satu keponakan korban menikah ke sana. Balik dari Pejeng pukul 21.00 wita yang bersangkutan langsung ke rumahnya untuk istirahat. Korban sendiri tidur dengan kerabatnya AA Istri Raka.

Sekitar pukul 23.00 wita saksi Istri Raka terbagun dan melihat korban sudah tidak ada di tempat tidur. Kemudian hal ini disampaikan kepada kerabat dan tetangga di sana. Para kerabat pun melakukan pencarian di sekitar rumah korban hingga pencarian juga dilakukan sampai di sungai Siung sekitar 100 meter di selatan rumahnya. Lokasi cukup sulit karena tebing dengan kedalaman 8 meter pada kemiringan 45 derajat.

Dilokasi ini menurut warga korban sering mandi. Bahkan ada pancuran yang biasa korban gunakan untuk mandi. Sampai pukul 02.30 wita pencarian dilakukan namun tidak juga membuahkan hasil.
Kemudian pagi harinya kejadian tersebut dilaporkan ke Desa Setempat. Kul Kul bulus pun sempat dikumandangkan dan warga ikut melakukan pencarian.

Pencarian kembali dilakukan sekitar rumah korban yang memang di lokasi ketinggian. Karena tidak juga membuahkan hasil akhirnya dilaporkan ke Tim Basarnas untuk dimintai bantuan melakukan pencarian.

Sekitar pukul 11.30 wita tim datang dari Denpasar dan langsung menemui keluarga korban untuk mengetahui kronologi kejadianya. Tim SAR pun langsung ke lapangan melakukan penelusuran.
Hadir juga Perbekel Aan AA Gde Rai Ardika.

Menurut Ardika korban sejak lama mengidap penyakit tekanan darah tinggi. Dan ada kebiasaan unik yang dimiliki korban. Di mana ketika bangun tidur yang bersangkutan langsung beraktifitas tanpa tahu jam. Karena kebetulan di rumah korban tidak ada jam dan rumahnya juga sederhana. Korban sendiri sehari harinya berjualan kayu bakar. “Dulu pernah dia pergi dan langsung berdagang Saang (kayu bakar) sampai ke Tihingan,” ujar Perbekel.

Pihak keluarga korban sudah berupaya menanyakan secara niskala namun tidak ada hasil. Korban sendiri adalah perawan tua yang hidup bersama dengan beberapa kerabatnya.
Menurut informasi warga, korban memang sering melakukan kegiatan seperti mandi di sungai tersebut. Dari pantauan Metrobali.com di sungai tersebut ada bulakan dengan diameter 2,5 meter seperti cubang. Cubang ini kalau dimasukan kedalamanya hanya se dada. Sementara aliran air di sungai tersebut juga relative kecil. Sehingga kecil kemungkinan korban hanyut. Dan kalau pun ini terjadi di bawah sungai tersebut ada tumpukan sampah yang bisa saja korban nyangkut di sana.

“Ya ini cukup misterius hilangnya,” ujar salah satu warga yang ditemui di sungai. Hingga berita ini diturunkan perawan tua tersebut belum ditemukan dan Tim SAR masih melakukan penyisiran. SUS-MB