Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana disaat menghadiri pelantikan Pengurus Perhiptani Kabupaten Badung periode 2021-2026, Jumat (26/3 ) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Abiansemal.

 

Perhiptani Kabupaten Badung Dilantik

Mangupura, (Metrobali.com)

Setelah terpilihnya pengurus baru Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Badung melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu,  pada hari Jumat (26/3 ) bertempat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Abiansemal dilaksanakan acara pelantikan Pengurus Perhiptani Kabupaten Badung periode 2021-2026. Dalam pelantikkan yang dilakukan oleh Ketua DPW Perhiptani Provinsi Bali tersebut juga dihadiri oleh Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, Penyuluh Pertanian dan Peternakan se-Kab Badung.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Wilayah Perhiptani Provinsi Bali Nomor : 001/SK/Perhiptani/IV/2021, ditetapkan Dewan Pimpinan Wilayah Perhiptani Kabupaten Badung periode 2021-2026 dengan susunan sebagai berikut, Pembina I : Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Pembina II:  Wayan Suasa, Ketua Gugus : Putu Rai Parwata, Wakil : Made Raka, Sekretaris : Wayan Kertiyasa dan Bendahara Nyoman Sunadia.

Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana mengatakan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, peran Penyuluh Pertanian sangat penting untuk memberikan pendampingan kepada petani dalam meningkatkan produksi ketersediaan pangan. Dikatakan saat ini Penyuluh Pertanian tidak cukup hanya mendampingi petani, tetapi harus mampu mendorong petani memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi serta harus mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan mereka agar mampu meningkatkan nilai tambah produk pertanian dengan mengolah bahan baku menjadi bahan yang lebih bernilai ekonomis utk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Untuk itu ditengah pandemi Covid-19 ini pihaknya meminta semua penyuluh pertanian untuk lebih banyak turun di lapangan sebagai wujud perhatian pemerintah kepada petani. “Karena meskipun ada pembatasan sosial, kami harap penyuluh pertanian lebih banyak berada di lapangan karena bagaimanapun petani tetap harus bekerja,” ujar mantan Kabag Organisasi ini.

Sumber : Humas Pemkab Badung