made arjaya (2)PLURALIS-Cawali Denpasar, Made Arjaya saat mengahadiri silaturahmi dengan warga dan tokoh muslik suwung beberapa waktu lalu.

Denpasar (Metrobali.com)-
DIBANDINGKAN pasangan calon (Paslon) lain, kandidat Wali Kota/Wakil Wali Kota Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya-AA Ayu Rai Sunasri (AS) dinilai sebagai figur paling lengkap. Selain memiliki program-program revolusioner, AS juga dinilai sebagai figur pluralis yang sangat menghargai keheterogenan dan persamaan gender.
———-
SEPERTI disampaikan politisi yang juga anggota Fraksi PKS DPRD Kota Denpasar, Nuh Fatah. Saat dikonfirmasi, usai menggelar acara silaturrahum bersama ratusan tokoh dan masyarakat muslim Denpasar beberapa waktu lalu, mantan aktivis yang juga mantan Ketua III GMNI Yogyakarta 1994-1996 ini menyatakan bahwa, paket AS adalah figur paslon wali kota/wakil wali kota yang sangat lengkap.
Lengkapnya figur dari Paket AS ini, kata putra dari salah satu tokoh Marhaen Abdul Fatah ini yakni bukan hanya pada terobosan program AS yang revolusioner, akan tetapi secara spesifik paslon yang diusung dan didukung oleh oleh partai-partai yang tergabung dalam KBMMP ini juga dinilai sebagai figur yang sangat menjaga dan mengedepankan keberagaman, pluralisme, toleransi, dan juga kesetaraan gender. “Bukan berarti dengan begitu paslon yang lain tidak, namun kami menilai bahwa paslon ini cukup teruji dan terbukti dalam menjaga kebinekaan itu,”terang Nur Fatah.
Lebih lanjut, Nur Fatah juga menambahkan, bukti bahwa AS sangat menjaga keharmonisan dan keberagaman ditengah heteroginitas suku, kelompok, ras, agama maupun golongan, itu terlihat dari keharmonisan warga kampung bugis Suwung dengan Puri Gerenceng dan Puri Pemecutan Denpasar. “Sebagai kampung muslim tertua, dengan hampir 400 tahun hubungan warga muslim dengan lingkungan puri tetap terjaga secara harmonis hingga sekarang. Artinya baik secara psikologi maupun historis tidak perlu diragukan”terangnya.
Selain itu, kata Nur, kolaborasi paslon Arjaya-Sunasri selaku tokoh puri dan Arjaya selaku warga biasa dinilai kolaborasi yang cukup bagus. “Nenek pak Arjaya adalah tokoh di Suwung, ayah beliau juga tokoh di PDIP. Sehingga secara sosiologi pasangan ini sangat bagus dan sangat menghargai perbedaan,”tambahnya.
Untuk itu, dengan sudah terujinya dalam mengkolaborasikam perbedaan, imbuh Nur Fatah, ratusan warga dan tokoh menyatakan untuk mendukung paslon yang mengusung visi misi “Menuju Denpasar Pagi Bersih Malam Terang dan Mewujudkan Denpasar sebagai Kota Taman yang Mandara”. RED-MB