Mangupura (Metrobali.com)-

Dokter sebagai manusia unggul, keberadaannya selain sebagai agen perubahan, agen pendidikan, sekaligus dipundaknya juga diharapkan dapat memikul tanggungjawab untuk dapat memimpin perubahan dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan sehingga misi pembangunan Kabupaten Badung yang berfokus pada pembangunan IPM (Human Development Indeks) dapat diwujudkan secara bersama-sama.

Oleh karenanya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Badung selaku mitra kerja strategis Pemerintah mempunyai peranan yang amat sangat menentukan dalam suksesnya program-program pembangunan kesehatan di Kabupaten Badung, guna terwujudnya peningkatan kualitas derajat kesehatan masyarakat dan krama Badung. Demikian ditegaskan Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH saat pelantikan Pengurus IDI Cabang Badung periode 2012-2015 di ruang Kriya Gosana, Pusat Pemerintahan Kab. Badung, Sabtu (17/11) lalu.

Menurut Gde Agung, Pemerintah Kabupaten Badung telah menetapkan bahwa pembangunan sektor kesehatan ini sebagai sektor strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna meningkatkan daya saing daerah. Sebagai wujud komitmen tersebut maka pembangunan di sektor kesehatan telah dialokasikan anggaran yang cukup memadai bahkan melampaui ketentuan undang-undang yakni sekitar 14 % lebih dari RAPBD 2013 yang besarnya 2,7 trilyun. Gde Agung berharap, dalam rangka mewujudkan pembangunan sektor kesehatan, organisasi profesi IDI Cabang Badung dapat bersinergi sehingga pembangunan kesehatan di badung dapat ditingkatkan kualitasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Badung juga berharap, agar IDI Badung yang didalamnya tergabung sejumlah dokter spesialis akan senantiasa melakukan inovasi, sehingga dapat memperbaharui bidang keilmuannya melalui seminar-seminar serta dapat melaksanakan profesi sesuai kode etik profesi. Banyak keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dibidang kesehatan, hal ini dapat dilihat dari indikator angka kematian ibu (AKI) tahun 2011 sebesar 56,7/100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 4,93/1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita (Akaba) 5,2/1.000 balita dan umur harapan hidup 72,22 tahun. Namun demikian masih banyak hal-hal yang perlu mendapat perhatian kita semua seperti munculnya penyakit-penyakit baru (flu burung, flu babi, Sars, HIV/Aids).

Ketua IDI Cabang Denpasar dr. Ketut Suyasa mengatakan, IDI Badung yang baru terbentuk ini diharapkan, dapat mendata keanggotaan dan sekretariatnya serta menjadi mitra kerja pemerintah dalam pemenuhan kesehatan masyarakat. “Terbentuknya IDI cabang Badung ini merupakan satu langkah yang luar biasa. Dengan tampilan baru, wajah baru, saya yakin IDI Badung dapat cepat meroket,” imbuhnya. Hal senada juga disampaikan Ketua IDI Wilayah Bali dr. Kompyang Gaotama. Ia bersyukur organisasi IDI masih ajeg dan sudah 62 tahun membina para dokter. Keberadaan IDI juga sangat penting untuk bersinergi dengan pemerintah didalam memenuhi  tiga dari delapan kreteria menuju Millenium Develompment Goals (MDGs) yakni mengurangi angka kematian ibu hamil, angka kematian bayi dan penurunan angka kejadian TBC, HIV dan malaria.

Pelantikan Pengurus IDI Cabang Badung dilakukan oleh  Ketua IDI Wilayah Bali dr. Kompyang Gaotama . Pelantikan berdasarkan Surat keputusan Pengurus Besar IDI No. 2281/PB/A.4/08/2012 tentang pengesahan susunan personalia pengurus IDI Cabang badung masa bakti tahun 2012-2015. Sebagai Ketua dr. I Gede Putra Suteja, Wakil Ketua dr. Agus Bintang Suryadi, M.Kes, Sekretaris I dr. I made Nurija, M.Kes, Sekretaris II dr. I Ketut Mertayasa, M.Repro, Bendahara I dr. A.A. Ari Ag. Kayika Silayukti,Sp.KK, Bendahara II dr. Ni Putu Sunadiyati,M.Kes serta dilengkapi devisi pemberdayaan organisasi, divisi profesionalisme kedokteran, divisi Litbang dan divisi penanggulangan bendana dan pengabdian masyarakat. IKA-MB