Foto: Pengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali Masa Bhakti 2019-2024 di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Jumat (21/6/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengurus Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali Masa Bhakti 2019–2024 dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Gede Yuniarta Putra, S.H., M.H., di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Renon, Denpasar Jumat (21/6/2019).

Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali Masa Bhakti 2019–2024 Made Mendra Astawa mengapresiasi keberadaan Forkom Dewi Provinsi Bali ini. Ia juga mengharapkan dukungan pemerintah dan stakeholder akan keberadaan Forkom Dewi ini dalam membangun pariwisata Bali yang berkelanjutan.

Juga mohon dukungan kantor dan anggaran untuk menjalankan organisasi kedepannya,” harapnya.

Ia pun mengingatkan pariwisata bagaikan pisau bermata dua, jika dikelola dengan baik akan dapat memberikan kesejahteraan masyarakatnya dan menjaga, mengali, melestarikan budaya serta  kreativitas sebagai destinasi  wisata pilihan.

“Jika salah kelola akan dapat merusak suatu tatanan budaya suatu bangsa dalam waktu singkat,” kata Mendra mengingatkan.

Forkom Dewi Bali bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota akan bersinergi membina, mempromosikan desa wisata Bali dan menjaga ketahanan Budaya Bali.

Misalnya dalam pembentukan Desa Wisata Green, masyarakat terlibat langsung sebagai pelaku, Desa Dinas dan Adat  sebagai pemilik usaha dibantu  badan pengelola yang professional yang di pilih oleh masyarakat, desa dinas dan desa adat dengan tujuan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan  tetap menjaga, mengali budaya, kreatif industri dan melestarikan.

Adapun program kerja prioritas pengurus baru diantaranya mengubah AD/RT yang disesuaikan dengan kebutuhan pengurus dan perkembangannya. Lalu melanjutkan program pengurus sebelumnya hingga menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

Lalu melakukan pembinaan langsung ke Desa Wisata bersinergi dengan semua stakeholder baik pemerintah maupun swasta, kampus, dunia perbankan dan lainnya.

Pengurus baru juga melanjutkan Desa Award yang ke-2 dan Village Economic Fair, membuat buku Panduan Desa Wisata, membuat Katalog/ Tabloid Desa Wisata baik cetak maupun online, membuat Website bersama www.desabali.com.

Desa Wisata Upaya Membangun dari  Pinggiran

Kadisparda Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada 160 Desa Wisata di seluruh Provinsi Bali. Ia mendirikan Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) tahun 2014 tepat saat di lantik menjadi Kadisparda Bali.

Dengan Forkom Dewi diharapkan mampu membina Desa Wisata dan menjadikan sebagai anak angkat oleh hotel dan agar tetap bergairah. Maka diperlukan sinergi antara PHRI, BHA, Asita, Forkom Dewi untuk duduk secara bersama sama dalam rangka mengembangkan Desa Wisata.

Apalagi  Gubernur Bali Dr. Ir, I Wayan Koster, M.M., sedang mengembangkan WiFi di seluruh di Bali. Dengan dipasangnya perangkat WiFi diharapkan masing masing desa mampu melakukan promosi secara mandiri dan tidak bergantung kepada pemerintah.

Sementara semua provinsi di Indonesia sedang mengembangkan pariwisata. Namun Desa wisata yang ada di Provinsi Bali sangat unik dan berbeda dengan desa wisata lainnya di Indonesia.

“Pengembangan desa wisata ini pula sejalan dengan program Nawa Cita Presiden dalam rangka membangun dari pinggiran,” kata Kadisparda Bali.

Ini Keberhasilan Progam Pengurus Lama

Sebelumnya Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Masa Bhakti 2014-2019 I Wayan Sila memaparkan program kerja yang telah terlaksana selama kepemimpinannya selama 5 tahun.

Termasuk diantaranya 12 point yang masuk dalam program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Yakni pemerataan pembangunan pariwisata, pemerataan hasil pariwisata, peningkatan sumber daya manusia.

Lalu peningkatan kesejahteraan, peningkatan infrastruktur dan fasilitas, peningkatan keamanan dan kenyamanan, peningkatan daya tarik, kreasi dan citra pariwisata.

Lalu menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya dan kearifan lokal, melestarikan lingkungan dan sumber daya alam, kesinambungan dan keberlanjutan pariwisata. Kemudian promosi/marketing, brochure dan web, event dan sejenisnya, jejaring dan organisasi yang semuanya tertuang dalam AD/ART.

“Ada 19 point program kerja yang telah terlaksana selama masa kepengurusan lama,” ungkap Wayan Sila.

Sementara itu pembacaan Surat Keputusan Pengurus Baru dilakukan Kabid Pengembangan & Destinasi Wisata Provinsi Bali, Ida Bagus Adi Laksana.

Acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan pengurus baru masa bhakti 2019-2024 oleh Kadisparda Bali. Serah terima ditandai dengan Penanda tanganan Berita acara dari Pengurus lama kepada Pengurus Baru. Kemudian pemberian ucapan selamat dan penyerahan SK kepada semua pengurus baru.

Rangkaian acara pelantikan diakhiri dengan dialog dan sharing session dari Dewan Pembina IB Agung Partha Adnyana dan IGAN Rai Suryawijaya, S.E., M.BA yang berbagi dalam hal membuat klasifikasi dewa wisata serta membangun pariwisata yang berkualitas, berbasis masyarakat dan berkelanjutan ke depannya. (wid)