Foto: Kegiatan Diskusi Publik dengan tema “Transformasi Digital Dalam Sistem Pembayaran Dan Perannya Mendorong Inklusi Keuangan Di Indonesia” di Denpasar, Jumat (7/7/2023).

Denpasar (Metrobali.com)-

Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai fasilitas pembayaran digital yang disediakan oleh Bank Indonesia (BI) semakin masif dan populer di masyarakat. Dengan adanya fasilitas ini, pedagang (merchant) dan konsumen bisa melakukan transaksi nontunai dengan memindai kode QR menggunakan smartphone.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia Bali, jumlah pengguna QRIS di Bali mencapai 794.908 hingga Mei 2023, meningkat sebesar 99% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencatat sebanyak 398.411 pengguna.

Hal itu menunjukkan penggunaan alat pembayaran digital berbasis QR Code Indonesia Standard atau QRIS semakin populer meningkat di masyarakat Bali. Pertumbuhan tersebut juga diiringi dengan semakin banyaknya merchant QRIS.

Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menyampaikan bahwa faktor pendorong meningkatnya penggunaan QRIS di Bali adalah adanya peningkatan jumlah pedagang yang menerima pembayaran menggunakan QRIS, pertumbuhan ekonomi Bali pasca COVID-19, dan kesadaran masyarakat dalam menggunakan QRIS.

“Tolong selalu menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nomor PIN, data diri, nomor OTP/Token yang terhubung dengan perangkat elektronik, dan nomor pada kartu debit/kredit agar data pribadi kita tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab,” saran Agung Rai Wirajaya atau yang akrab disapa ARW saat menghadiri Diskusi Publik dengan tema “Transformasi Digital Dalam Sistem Pembayaran Dan Perannya Mendorong Inklusi Keuangan Di Indonesia” di Denpasar, Jumat (7/7/2023).

Selain dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya juga dihadiri Direktur/Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, GA Diah Utari, tokoh perempuan Denpasar, Anak Agung Istri Paramita Dewi atau APD.

Bank Indonesia Provinsi Bali terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan melalui program dan kegiatan strategis untuk mendorong perluasan digitalisasi pembayaran berbasis QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH). 

Tujuannya adalah agar seluruh masyarakat, terutama UMKM, dapat memanfaatkan QRIS dalam bertransaksi. Salah satu langkah yang diambil untuk memperluas penggunaan QRIS di Bali adalah melibatkan Bank Indonesia Provinsi Bali, Komisi XI DPR RI, dan semua bank di Bali.

Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi Bali juga telah melaksanakan program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, Aman Pakai) QRIS di pasar tradisional di Bali. Selain itu, QRIS juga digunakan untuk transaksi pembayaran pajak dan retribusi di seluruh wilayah Provinsi Bali.

Bank Indonesia terus mendorong penggunaan QRIS karena memberikan manfaat bagi penjual dan pembeli. Bagi penjual, mereka tidak perlu repot menyediakan uang kembalian, tidak ada risiko uang palsu, dan memudahkan pembangunan profil kredit karena semua transaksi langsung masuk ke rekening. 

Sementara bagi pembeli, penggunaan QRIS lebih higienis dan efisien karena hanya memerlukan telepon genggam, semua pengeluaran tercatat, dan tanpa biaya tambahan. 

“Meningkatnya jumlah pengguna QRIS, juga terjadi peningkatan dalam jumlah transaksi pembayaran menggunakan QRIS,” jelas Direktur/Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, GA Diah Utari seraya menyatakan meningkatnya penggunaan QRIS bukan tanpa alasan dimana masyarakat melihat keunggulan penggunaan QRIS, seperti kemudahan, manfaat, dan keamanannya, serta faktor CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal). (dan)