Badung (Metrobali) 

 

Dalam upaya kolaboratif untuk mengatasi meningkatnya ancaman kejahatan dunia maya, Korea International Cooperation Agency (KOICA) bermitra dengan Badan Kepolisian Nasional Korea (KNPA) dan Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Negara Republik Indonesia (Divhubinter).

Seminar bertajuk “Kerja Sama Segitiga Selatan-Selatan” ini diselenggarakan di Hotel Anvaya Resort Bali pada tanggal 29 November 2023 dan dihadiri 25 perwira tinggi kepolisian dari sembilan negara ASEAN.

Brigjen Pol. Yaya Ahmudiarto, Kepala Biro Misi Internasional Divhubinter Polri, mengatakan acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan kapasitas siber dan penegakan hukum, selaras dengan tujuan bersama dalam memerangi kejahatan siber.

Seminar ini, katanya dengan menghadirkan pejabat senior kepolisian dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Kamboja, dan Laos, yang menekankan komitmen kolektif untuk mengatasi ancaman dunia maya.

Fokus utama seminar ini, yang dijadwalkan hingga 1 Desember, berkisar pada pemberantasan kejahatan dunia maya. Upaya kolaboratif tersebut mencakup pertukaran informasi antara kepolisian Korea Selatan dan rekan-rekan mereka di ASEAN, yang menargetkan terorisme, perdagangan manusia, dan kejahatan terkait narkoba.

“Pilihan Korea Selatan sebagai mitra berbagi pengetahuan berasal dari lanskap teknologinya yang maju. Kemajuan signifikan yang dicapai negara ini dalam bidang teknologi, khususnya dalam bidang forensik siber, mendorong Indonesia untuk mencari kolaborasi dan transfer pengetahuan,” ungkap Yahya Ahmudiarto di Kuta, Bali, Rabu 29 November 2023.

Ahmudiarto menyoroti kolaborasi yang sedang berlangsung dalam cyber forensik, mengutip bantuan Korea Selatan dalam mendirikan laboratorium forensik di Semarang.

Kemitraan ini menggarisbawahi pentingnya respons yang cepat dan akurat terhadap ancaman kejahatan di dunia maya.(Tri Prasetiyo)