‘’Penglingsir’’ Puri Karangasem Restui ‘’SMS’’
Sudirta-Sumiati Sembahyang di ‘’Pelinggih’’ Leluhur Puri
Foto; Pelingsir Puri Karangasem berdialog akrab dengan Wayan Sudirta-Made Sumiati di Puri Karangasem, didampingi Bendesa Adat, tokoh Muslim, tokoh etnis Tionghoa, dan Tim Pemenangan SMS.
Karangasem (Metrobali.com)-
Rabu (7/10), sejumlah hal unik dan mengejutkan terjadi di Puri Karangasem, serangkaian kunjungan kandidat bupati-wakil bupati Karangasem, Wayan Sudirta-Made Sumiati beserta Tim Pemenangan dan Relawan, di gedong dalam Puri Karangasem. Puri beserta para Pengelingsir-nya yang masih sangat dihormati dan menjadi bagian penting kiblat politik di daera, menerima kehadira SMS dan Tim Pemenanga serta para Relawa, di lingkungan Puri Agung Karangasem, dalam suasana yang sederhana dan kerakyatan.
Seluruh Pengelingsir Puri Karangasem memberikan restu dan dukungan pada kandidat bupati-wakil bupati dari PDIP tersebut. Mereka merupakan Pengelingsir dari Puri Agung, Puri Gede, Puri Madura, Puri Jhon Tail, Puri Kanginan, Puri Kelodan Puri Amsterdam dan Puri London. Salah seorang Pangeligsir Puri, AA Made Arya menegaskan, program unggulan SMS sudah sangat luar biasa dan dengan senang hati memberikan masukan untuk pasangan Sudirta-Sumiati Nomor Urut 1 tersebut.
Hadir juga Bendesa Adat, tokoh Muslim serta tokoh etnis Tionghoa yang secara historis menjalin hubungan baik dengan Raja Karangasem dan dilanjutkan sampai tokoh Puri di jaman kemerdekaan.
Keunikan lain dan cukup menarik perhatian, tokoh Puri merestui dan mengijinkan pasangan Sudirta-Sumiati melakukan persembahyangan di Pelinggih Suci untuk para raja tempo dulu. Di Pelinggih tersebut, penguasa yang merupakan Raja Karangasem, senantiasa mohon restu dan petunjuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk memimpin rakyat Karangasem.
Selama ini tokoh-tokoh Puri Karangasem memang terkesan memilih netral dalam perhelatan politik di Bumi Lahar tersebut. Namun, mengamati kondisi masyarakat Karangasem belakangan ini, serta munculya kandidat Wayan Sudirta-Made Sumiati yang didukung partai banteng, serta menilik ‘’track record’’ dua kandidat tersebut, para tokoh Puri Karangasem itu memutuskan punya pilihan, siapa figur yang tepat memimpin Karangasem ke depan.
‘’Kami benar-benar merasa mendapat kehormatan, diterima dengan baik oleh para Panglingsir Puri Karangasem, diperkenankan sembahyag di Pelinggih yang disucikan Raja-raja serta keluarga Puri, dan ini merupakan perlambang dari adanya jalinan tekad untuk bersama-sama membangun Karangasem. Karangasem yang ada sekarang dibangun oleh para Panglingsir Puri Karangasem jaman kerajaan, diteruskan oleh pemimmpin-pemimpin di jaman kemerdekaan. Berbagai seni dan tradisi budaya Karangasem yang kita warisi sekarang adalah Karangasem tidak berhenti untuk mencari pemimpin yang terbaik untuk rakyat Karangasem ke depan,’’ kata Wayan Sudirta.
Sudirta mengajak masyarakat Karangasem, yang selama ini sangat menghargai keberadaan Puri Karangasem serta para ahli warisnya, ke depan mempererat jalinan komunikasi tersebut, karena sebagai ahli waris Puri serta rakyat Karangasem, tidak boleh putus hubungan. Pemerintah Kabupaten Karangasem pun mesti memperhatikan Puri sebagai ahli waris Kerajaan serta khususnya nilai-nilai serta kearifan budaya yang bernilai tinnggi.
Tutur Wayan Sudirta, ayahnya, Guru Dangin, semasa hidupnya, menjalin komunikasi yang sangat baik dengan Raja dan panglingsir Puri Karangasem. Maka, bila dipercaya memimpin Karangasem ke depan, komitmen SMS dalah melanjutkan hubungan historis para Penglingsir Puri dengan Pemkab Karangasem, selain dengan seluruh rakyat yang mendambakan Karangasem lebih maju. Puri dan Panglingsirnya juga mesti dihormati, diberi peran dan diajak bersama-sama memikirkan kemajuan Karangasem. Pasti ada cara untuk melakukan hal itu, karena masalah-masalah Karangasem memerlukan banyak pikiran dan tokoh untuk mencarikan pemecahannya. Tidak cukup hanya pemerintah dan DPRD yang memikirkannya, Penglingsir Puri pun diharapkan ikut memikirkan kemajuan Karangasem. RED-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.