Gung Wedha: Bukan karena ada air ada pohon, tapi karena kita menanam pohon maka akan keluar air

Foto: Ketua Komunitas Petani Muda Keren AA Gede Wedhatama (kiri) di sela-sela aksi Bali Menanam 2021 di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Minggu (2/5/2021).

Buleleng (Metrobali.com)-

Di penghujung musim hujan ini, Komunitas Petani Muda Keren (PMK) berkolaborasi bersama Komunitas Kayoman Pedawa, masyarakat Desa Gobleg, dan elemen lain melaksanakan penanaman 1000 pohon flamboyan, bambu, beringin dan nangka di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Minggu (2/5/2021).

Bibit tanaman dalam aksi Bali Menanam 2021 ini didukung oleh TNI (Kodam IX Udayana), PMK, Bank BNI, UCDP dan teman-teman lainnya.

Ketua Komunitas Petani Muda Keren AA Gede Wedhatama mengungkapkan tujuan penanaman pohon ini adalah untuk menjaga sumber-sumber air yang ada di Desa Gobleg yang selama bertahun-tahun mengairi desa-desa di bawahnya seperti Banyusri, Pedawa, Tigawasa, Sidatapa, dan desa lainnya.

Menjaga sumber-sumber mata air hanya dapat dilakukan dengan menjaga hutan atau menanam sebanyak-banyaknya pohon penjaga air.

“Aksi penanaman pohon kali ini merupakan Bali Menanam edisi terakhir di musim ini di penghujung musim penghujan. Kita lanjutkan lagi November saat hujan sudah mulai lagi,” ungkap AA Gede Wedhatama  yang akrab disapa Gung Wedha.

Dikatakan air menjadi hal penting untuk kita jaga sebagai sumber Kehidupan dan akar dari kehidupan Bali adalah berbudaya dan beragama atas asas Tri Hita Karana.

“Bukan karena ada air ada pohon, tapi karena kita menanam pohon maka akan keluar air. Mari menanam,” ajak pria yang juga Ketua Forum Petani Muda Bali ini.

Pihaknya mengajak semua elemen masyarakat Bali untuk maju bersama membangun Bali dengan holistik sedari hulunya hulu hingga hilir.

“Bantu Ayah Lindungi Ibu. Salam, PETANI MUDA KEREN,” pungkas Gung Wedha yang juga founder PT. Bali Organik Subak (BoS) yang bergerak di bidang penjualan hasil pertanian berfokus pada ekspor (World Wide Market). (wid)