patung logam

Denpasar (Metrobali.com)-

Seorang pematung muda Bali yang kreatif, I Ketut Putrayasa mengatakan, penggunaan material logam dalam karya patung terinspirasi dari karya-karya Nyoman Nuarta yang telah menghasilkan karya-karya monumental.

“Pencapaian teknik patung logam dinilai sangat lihai mengolah material logam dalam berkarya patung,” kata pematung muda Bali, I Ketut Putrayasa di Denpasar, Minggu (13/7).

Ia mengatakan, karya patung yang banyak dipajang di bengkel kerjanya di kawasan Kuta utara, Kabupaten Badung, yang dibuat dari bahan logam terinspirasi dari gerak tubuh wanita.

Logam memiliki karakteristik keras diolah seakan-akan menjadi lentur sebagai contoh pencapaian draperi pada karya patung yang dihasilkannya.

I Ketut Putrayasa mengaku sangat tertarik memvisualkannya atas reinterpretasi sendiri dalam bentuk karya seni patung dengan berbagai ekspresi gerak wanita ke dalam material logam.

Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan hasil karya patung yang dicapai bisa menyerupai karya – karyanya. Namun hal tersebut merupakan suatu kewajaran karena pencipta masih dalam proses belajar.

Hal itu tentunya akan tetap mengeksplorasi material, teknik, dan berbagai kemungkinan karakteristik tubuh wanita untuk menonjolkan penggambaran yang berbeda, baik dari segi gerak, ide, konsep, maupun wujud visual.

Upaya itu diharapkan mempunyai nilai originalitas pada karya dalam proses mencari jati diri dan identitas visual tersendiri, ujar I Ketut Putrayasa.

Persoalan mengenai gerak wanita yang banyak divisualkan ke dalam karya patung itu dipengaruhi faktor psikologis, seperti rasa cemas yang mengakibatkan seseorang tidak bisa diam maupun gerak dinamis yang dipengaruhi oleh suatu kegiatan.

Pemahaman terhadap gerak tubuh yang ada dalam konteks kehidupan manusia, memberikan stimulus untuk lebih mengeksplorasi secara estetik, kemudian direinterpretasi dan direkonstruksi atas pengalaman estetik untuk melahirkan karya seni patung logam.

Gerak tubuh di dalam konteks fisik wanita menjadi sumber referensi dari karya seni patung logam. Melalui gerak tubuh wanita dengan mempelajari ekpresi bahasa tubuh tersebut serta merta mempertautkan gejala-gejala yang mungkin terjadi pada wanita terhadap berbagai faktor psikologis.

Semua itu telah divisualisasikan menjadi karya seni patung logam yang ternyata cukup disenangi masyarakat konsumen, termasuk wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Bali, ujar I Ketut Putrayasa. AN-MB