Bupati Gianyar Made Mahayastra merealisasikan janjinya untuk memberikan reward pada desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya.
Gianyar, (Metrobali.com)-
Bupati Gianyar Made Mahayastra merealisasikan janjinya untuk memberikan reward pada desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya. Reward sebesar Rp. 250 juta dalam bentuk BKK diberikan pada 14 desa di Kabupaten Gianyar dengan katagori desa yang paling sedikit jumlah penduduk miskinnya dan desa yang mampu menurunkan angka kemiskinan terbanyak. Reward atau penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bupati Gianyar Made Mahayastra didampingi Ketua K3S Kab. Gianyar Ny. Surya Adnyani Mahayastra dan Asisten 3 Setdakab. Gianyar I Wayan Sudamia, Kadis Sosial  A.A Putri Ari, pada kepala desa terkait pada saat acara penandatanganan Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar, di Gedung PLUT UMKM Desa Bedulu Gianyar, Rabu (20/11/2019).
“ Reward ini saya berikan sebagai apresiasi pada desa yang paling sedikit jumlah penduduk miskinnya dan desa yang mampu menurunkan angka kemiskinan terbanyak. Saya harap dana reward ini dapat digunakan untuk upaya pengentasan (kemiskinan) dan semoga tahun depan akan ada 20 desa lagi yang KK miskinnya dapat diturunkan,” kata Bupati Mahayastra.
14 desa yang dimaksud adalah, di Kec Sukawati, desa dengan KK miskin terkecil desa Sukawati (64KK), penurunan KK miskin tertinggi  Desa Batuan (52,53%). Kec. Blahbatuh, desa terkecil Desa Bona dengan (13KK), penurunan tertinggi Desa Belega (61,07%). Kecamatan Gianyar desa terkecil Kelurahan Beng (28KK) dan penurunan tertinggi Desa Temesi (51,92%). Kecamatan Tampaksiring, Desa terkecil Desa Pejeng (46KK), penurunan tertingi Desa Pejeng kangin (57,97%). Kec. Ubud, desa terkecil  Desa Peliatan (32 KK) penurunan tertinggi Desa Petulu (71,21%). Kec. Tegallalang, desa terkecil Desa Keliki (23 KK) penurunan tertinggi Desa Sebatu (23,33%). Dan di Kec. Payangan, desa terkecil  Desa Buahan Kaja (9KK) dan penurunan tertinggi Desa Bukian (87,31%).
Ditambahkan Bupati Mahayastra, uang sebesar Rp.250 juta berupa BKK ini selanjutnya akan ada petunjuk teknis penggunaannya dan pemanfaatannya seperti apa. Desa boleh memanfaatkan sesuai dengan program 4 aksi yang dirancang oleh Pemkab. Gianyar atau bisa juga mengikuti program yang telah dirancang oleh desa yang bersangkutan. Penggunaanya nanti akan diatur dalam penyusunan SKPDes berupa pelatihan keahlian dan keterampilan wirausaha pendampingan kelompok usaha. Membangunan prasarana produksi dan komoditas unggulan desa dan lain sebagainya.
Terkait dengan penandatanganan Pakta Integritas Data Kemiskinan di Kabupaten Gianyar, oleh para kepala desa di Kabupaten Gianyar. Berdasarkan data di Dinas Sosial kab. Gianyar, hasil pendataan kemiskinan di Kabupaten Gianyar tahun 2019 yang dilaksanakan oleh OPD, BUMD, kepala desa maupun PSM, total jumlah data yang terverifikasi sebagai KK miskin sebanyak 7554 KK. Dengan rincian di Kecamatan Sukawati sebanyak 1446 KK, Kecamatan Blahbatuh sebanyak 724 KK, Kecamatan Gianyar 1670 KK, Kecamatan Tampaksiring sebanyak 929 KK, Kecamatan Ubud sebanyak 903 KK, Kecamatan Tegallalang sebanyak 1272 KK dan di Kecamatan payangan sebanyak 810 KK.
Menurut Bupati Mahyastra ini merupakan langkah lanjutan yang sebelumnya telah dilakukan oleh OPD, BUMD dan PSM yang turun mendata ke rumah-rumah mencari data riil jumlah KK miskin yang ada di Gianyar. Selanjutnya kata Bupati Mahayastra, setelah penandatanganan Pakta Integretas, Pemkab. Gianyar akan mengambil langkah aksi selanjutnya dalam upaya pengentasan angka kemiskinan ini.  “Tanpa data, ibarat melangkah, kita tidak tahu arah jalan kemana kita melangkah. Jadi kalau data sudah siap, kita tahu apa yang harus kita lakukan selanjutnya berdasarkan data itu,” tegas Bupati Mahayastra.
Ada 4 aksi pengentasan kemiskinan yang dijalankan Bupati Mahayastra. Yang pertama yaitu pendataan yang telah dilakukan oleh OPD dan telah divalidasi hari ini. Yang kedua, program bedah rumah, hal ini untuk membantu masyarakat yang rumahnya sudah tidak layak huni. Ketiga program jambanisasi, hal ini penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dan langkah yang ke empat adalah permodalan, program ini untuk meningkatkan kualitas masyarakat dengan menjamin kemampuan menghasilkan secara mandiri.(ctr).