Jakarta, (Metrobali.com) –

Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Pasar Modal Noor Rachman mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur dan perbaikan peraturan terus dilakukan untuk mendorong jumlah investor dan emiten.

“Jumlah investor domestik saat ini masih minim sekitar 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara jumlah emiten juga masih sekitar 500-an emiten,” ujar Noor Rachman di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pengembangan infrastruktur pasar modal termasuk meningkatkan sumber daya manusia merupakan pekerjaan yang harus segera dilaksanakan.

Ia mengemukakan bahwa terdapat beberapa pengembangan infrastruktur di pasar modal yakni di pasar surat utang dan pelaporan secara elektronik atau “e-reporting” bagi emiten, guna memudahkan emiten memberikan keterbukaan informasi.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan beberapa perubahan peraturan pasar modal untuk mendukung industri pasar modal nasional.

“Kita perlu bahu-membahu untuk meningkatkan investor dan ‘good corporate governance’,” ucapnya.

Noor Rachman juga mengatakan bahwa setelah pelaksanaan pemilihan umum presiden (pilpres) tahun 2014 ini yang berjalan lancar diharapkan membuat industri pasar modal Indonesia tumbuh lebih baik lagi.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengharapkan bahwa nilai tukar rupiah tidak bergejolak, sehingga ekonomi Indonesia stabil.

“Situasi ekonomi Indonesia agak genting karena rupiah terus bergejolak. diharapkan pascaterbentuknya pemerintahan baru, perekonomian Indonesia bisa menjadi lebih baik.” “Kami berharap ekonomi yang membaik akan diikuti oleh kinerja emiten,” ujarnya.

(Ant) –