Jembrana,  (Metrobali.com)
Wilayah Pengambengan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto. Bahkan pemerintah pusat telah menganggarkan untuk proyek tersebut
“Saya mendengar dari 1,2 triliun sudah dianggarkan 350 miliar rupiah untuk di Pengambengan. Jadi sudah pasti berjalan,” ujar Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna seusai kegiatan pecaruan di Rumah Jabatan Bupati (RJB), Minggu (9/3/2025)
Menurutnya jika kawasan Pelabuhan Pengambengan terwujud di tahun 2027 akan sangat berdampak pada PAD, diantaranya dari pajak bumi dan bangunan, retribusi ikan dan banyak lagi, termasuk potensi parkir. Karena secara otomatis ada ratusan kapal yang tadinya berlabuh di Pelabuhan Benua, akan berlabuh di Pelabuhan Pengambengan termasuk sekitar 12 ribu ABK.
Dari sisi lain, kata Bupati Kembang, juga akan berdampak pada pelaku usaha, sepert costored, pabrik pengolahan tepung dan lain sebagainya. “Yang pasti nanti ekonomi bergerak. Di banyak daerah yang ada pelabuhan nasional perkembangan kotanya sangat maju pesat. Saya pernah berkunjung ke Pelabuhan Ratu. Hari ini Pelabuhan Ratu sudah menjadi kota karena berkembang sangat pesat,” terangnya.
Dengan terwujudnya Pelabuhan Pengambengan juga akan berimbas pada PDAM. “Ketersediaan air ini yang nantinya akan kita sport. Nanti kita ajak berkordinasi apa yang bisa dibantu untuk perkembangan pelabuhan,” terangnya.
Bahkan dirinya sempat berdiskusi yang intinya apa yang bisa dibantu untuk suksesnya pelabuhan Pengambengan. Termasuk  juga sudah berkordinasi dengan provinsi terkait jalan provinsi, apakah nantinya jalannya diperlebar termasuk jembatan. “Ini kita sudah koordinasikan. Jalan-jalan kabupaten nanti kita perlebar, PDAM, kemudian zona,” paparnya.
“Peraturan terkait zona industri juga sedang direvisi. Jangan sampai zona tidak dapat. Perbupnya sudah disiapkan, tinggal tanda tangan,” imbuhnya.
Langkah tersebut, kata Bupati Kembang, merupakan salah satu cara upaya Pemkab Jembrana untuk mendorong supaya program atau proyek strategis nasional  (PSN) berjalan dengan baik di Jembrana.
Disisi lain Bupati Kembang juga berharap agar proyek jalan tol tetap bisa berjalan karena sangat dibutuhkan masyarakat. “Setelah ke timur selesai baru ke barat. Ini harapan saya. Tapi saya punya optimisme, saya yakin Pak Presiden akan mengkaji ulang,” paparnya.
Bupati Kembang mengaku belum mendapat informasi langsung dari pusat mengenai batalnya pembangunan jalan tol di Jembrana. Namun apapun itu dirinya berharap jalan tol tetap bisa berjalan. “Ini harapan saya dan saya meyakini ini bisa berjalan,” sebutnya. (Komang Tole)