Karyono-wibowo-ipi

Jakarta (Metrobali.com)-

Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai pemerintah berhasil membangun keseimbangan di parlemen dengan memastikan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar.

“Tidak hanya membangun keseimbangan, kini koalisi pendukung pemerintah di DPR justru lebih kuat. Siapa pun rezimnya, bila dukungan partai di parlemen lebih sedikit, pasti akan berupaya membangun keseimbangan,” kata Karyono Wibowo dihubungi di Jakarta, Selasa (24/3).

Menurut Karyono, surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mengakui kepengurusan Partai Golkar hasil musyawarah nasional (munas) Ancol pimpinan Agung Laksono, merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memperkuat dukungan legislatif.

“Saya sudah memperkirakan sebelumnya konflik Partai Golkar akan dimenangkan kubu Agung Laksono, karena tidak bisa dipungkiri, ada dukungan pemerintah. Faktor ini tidak bisa ditampik,” tuturnya.

Menurut Karyono, sejak awal kubu Agung Laksono telah berada di atas angin karena jelas-jelas mendapat dukungan dari pemerintah. Karena itu, cukup banyak kader Partai Golkar yang semula mendukung Aburizal Bakrie berbalik arah mendukung Agung Laksono.

“Mungkin masih ada kader Partai Golkar yang loyal kepada Aburizal Bakrie dan terus mendukung. Namun, saya perkirakan jumlahnya sedikit,” tukasnya Dengan menguatnya kekuatan pendukung pemerintah di parlemen, otomatis kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) yang beroposisi pun semakin melemah dan tidak lagi sekuat sebelumnya.

“Praktis yang solid di KMP hanya tinggal Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sikap Partai Amanat Nasional juga berubah drastis sejak dipimpin Zulkifli Hasan,” ujarnya.

Partai Demokrat pun belum pasti akan mendukung KMP karena sejak awal partai tersebut terang-terangan memilih menjadi kekuatan tersendiri, bukan bagian dari koalisi mana pun. Dalam bersikap, Partai Demokrat biasanya melihat situasi terlebih dahulu. AN-MB