Denpasar (Metrobali.com)-
Pengamat politik I Made Suantina mengingatkan politikus agar mengurangi dusta jika ingin mendapat simpati dari kalangan pemilih pemula pada Pemilu 2014.

“Persoalan paling besar yang menyebabkan pemilih enggan karena seringnya harapan yang dibebankan pada parpol dan politisi tidak sesuai dengan kenyataan. Politisi terlalu sering mengumbar janji namun tidak direalisasikan,” katanya di Denpasar, Selasa (4/6).

Menurut dia, dengan tingkat pemahaman politik masyarakat yang semakin tinggi dan munculnya rasa kecewa sesungguhnya kelompok golongan putih yang biasanya dari kelompok remaja, bukan berarti itu menunjukkan menurunnya kesadaran politik.

“Hal itu bisa juga karena mereka sadar untuk tidak memilih. Tak adanya sanksi ketika tidak memilih sehingga mereka mengambil sikap itu,” ucap pengamat yang sering memandu diskusi di televisi lokal Bali itu.

Namun kalau politisi mampu menunjukkan teladan, bagi kelompok pemilih pemula mereka akan merasa mempunyai harapan di tengah euforia demokrasi.

“Imbauan dan ajakan dari pemerintah maupun penyelenggara pemilu tidak terlalu berpengaruh kalau tanpa ada perubahan dari partai politik. Sosialisasi boleh saja dilakukan hingga ke tingkat banjar (dusun), namun saya melihatnya lebih terkesan formalitas karena sebenarnya pendidikan politik terjadi dalam proses sosial,” ucapnya yang juga akademisi di Fisipol Universitas Warmadewa itu.

Proses sosial yang dimaksud, tambah dia, tentunya yang dapat dirasakan masyarakat dalam kehidupan kesehariannya. Jika ada pengaruhnya, pastilah akan berduyun-duyun menggunakan hak pilih.

Terkait dengan telah dikukuhkannya sekitar 150 Duta Pemilu dan Demokrasi oleh KPU Bali sebagai upaya menjaring pemilih pemula, menurut dia, itu sah-sah saja.

“Tetapi duta ini harus didampingi supaya bisa berdaya guna. Mereka hendaknya dapat menyosialisasikan di kalangan kampus dan jangan diposisikan sekadar label tanpa aktivitas. Kalau hanya diam setelah dilantik, ya percuma saja,” ujar Suantina.

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali mencatat jumlah pemilih pemula pada Pilkada Bali 15 Mei 2013 sekitar 200-250 ribu orang dari total daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 2,9 juta jiwa lebih. Diprediksi pada Pemilu 2014 jumlah pemilih pemula tidak akan terpaut jauh dari angka sekarang karena hanya berjarak satu tahun. INT-MB