Denpasar (Metrobali.com) –

 

Warga Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, digemparkan oleh penemuan mayat seorang laki-laki di dalam kamar mess usaha kayu mebel pada Minggu malam, 20 Oktober 2024.

Korban diketahui bernama Andreas P. Ngongu, kelahiran Waisumar (43), Nusa Tenggara Timur (NTT) seorang karyawan swasta yang tinggal di Jalan Bulu Indah, Gang Pura Mas Gatep No. 99, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara.

Penemuan ini dilaporkan oleh rekan kerja korban setelah seharian tidak melihat korban keluar kamar.

“Korban pertama kali ditemukan oleh dua saksi, yaitu Dominggus Horu Mali (31) dan Nuriyanto (36), yang juga bekerja dan tinggal di lokasi yang sama,” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Senin (21/10).

Sukadi menkelaskan, menurut keterangan saksi pertama, Dominggus, pada Sabtu, korban sempat mengeluhkan sakit maag namun tetap melanjutkan pekerjaan di gudang mebel.

Pada Minggu pagi, terangnya saat Dominggus dan teman-temannya pergi beribadah ke gereja, korban tidak terlihat keluar kamar.

Hingga malam hari sekitar pukul 21.00 WITA, saksi mencoba memanggil korban namun tidak ada jawaban.

“Kami memanggil-manggil dia, tapi tidak ada respons. Akhirnya kami membuka kamar dan melihat Andreas sudah dalam kondisi kaku, terlentang di tempat tidur,” jelas Dominggus.

Korban ditemukan tidak mengenakan baju, hanya menggunakan celana pendek hitam, dengan posisi kepala menghadap ke utara dan kaki menghadap ke selatan.

Setelah menemukan korban, para saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Denpasar.

Petugas sudah datang ke lokasi dan melakukan tindakan dengan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), mewawancarai saksi, dan menghubungi tim Inafis untuk melakukan identifikasi, ujarnya.

“Berdasarkan hasil identifikasi, tidak ditemukan luka pada tubuh korban. Petugas mencatat beberapa kondisi fisik korban, seperti bibir dalam keadaan terbuka, jari-jari tangan terbuka lebar, dan terdapat kotoran di dubur,” kata Sukadi.

Punggung korban, lanjutnya juga sudah menunjukkan tanda-tanda membiru.

“Dugaan sementara, korban meninggal akibat penyakit maag akut yang selama ini tidak pernah diperiksakan ke dokter,” terang Sukadi.

Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Sanglah dengan menggunakan ambulance dari BPBD Kota Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Petugas kepolisian katanya, terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)