ilustrasi-mayat (1)
Buleleng (Metrobali.com)-
Penemuan mayat Putu Suwastika alias lalut (34)  dari Dusun Tengah, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng Selasa (2/9) lalu  pukul 04.00 Wita di depan Hotel Grand Surya, hingga kini masih dalam taraf penyelidikan.  Korban meninggal cukup tragis dengan luka di kepala dan kaki yang cukup fatal. Sebelum dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, diduga korban meninggal akibat laka lantas dengan modus tabrak lari. Namun oleh karena ada kejanggalan di tempat kejadian perkara (TKP) maka kasus ini semakin menarik untuk diungkap. Apakah meninggal lantaran dibunuh atau lantaran laka lantas. Pasalnya telah ditemukan barang bukti berupa rambut dan darah  yang  menempel di sepeda motor merek Suzuki Skydrive  No Pol P 5282 ES yang ditemukan di belakang hotel Grand Surya.
Pihak kepolisian dalam melakukan penyelidikan, Kamis (4/9) menurunkan Tim Labforensik Polda Bali. Tim dalam melakukan penyelidikan, selain sepeda motor yang diduga digunakan untuk menabrak korban juga melakukan penyelidikan di kejadian perkara di sekitar Hotel Grand Surya, Seririt. Tim Labforensik berjumlah tiga orang yang di pimpin AKBP Ngurah Wijaya Putra S.SI.Msi. Dalam melakukan penyelidikan Tim dengan teliti menelisik satu persatu barang bukti yang ditemukan. Diantaranya rambut dan darah  yang  menempel di sepeda motor merek Suzuki Skydrive  No Pol P 5282 ES milik Gusti Pon. Selanjutnya Tim juga melakukan rekonstruksi dugaan adanya lakalantas dimana tubuh korban ditemukan. Dari hasil penyelidikan tersebut, Tim menemukan beberapa ceceran darah menempel pada dinding pagar hotel maupun Sanggah (pelinggih) didepan hotel.
Menurut inforamsi yang didapat Metrobali.com, dari hasil otopsi yang dilakukan menunjukkan indikasi kuat bahwa korban sengaja dibunuh. Selain patah pada kaki dan tangan ditemukan luka robek pada kepala. Bahkan ditubuh korban terdapat bekas benda tumpul yang semakin memperkuat indikasi tersebut.
Kapolsek Seririt Kompol Ida bagus Dedy Januartha seijin Kapolres Buleleng AKBP Beny Arjanto dengan wanti-wanti mengatakan bahwa pihaknya untuk sementara ini belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Kini tim labforensik sedang bekerja untuk mengungkap kasus ini,”Tunggu dan sabar ya, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pihak kami dapat mengungkap kasus ini secara terang benderang,” ucapnya tegas.
Lebih lanjut Kapolsek Dedy Januartha mengatakan untuk mengungkap kasus penemuan mayat ini, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang semuanya merupakan security di Grand Surya. “Pihak kami menyita ponsel milik security untuk dilakukan audit forensik oleh tim cyber Polda Bali,” pungkasnya.
Lantas bagaimana komentar pihak Hotel Grand Surya dalam kasus ini?
Putu Singyen mewakili owner  Hotel Grand Surya mengaku pihaknya tidak bisa berkomentar terlalu banyak dalam hal ini, lantaran pihaknya menyerahkan sepenuhnya peristiwa itu kepada pihak kepolisian. “Pihak kami akan membantu pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini. Yang jelas, kami menyerahkan sepenuhnya kepada polisi dan kami siap bekerjasama untuk mengungkapnya. Perlu kami sampaikan disini, bahwa dengan adanya kasus ini, pihak kami yang dirugikan sehingga kami mendorong agar polisi mengusut secara tuntas,” tandasnya.
Perlu diketahui disini, kronologis peristiwa hingga ditemukannya mayat korban Putu Suwastika. Sebelum korban ditemukan sudah menjadi mayat di depan Hotel Grand Surya, korban sebelumnya bersama adiknya bernama Ketut Suwastawan (20) pamit kepada orang tuanya Wayan Suartha (48) pergi ke tempat hiburan malam. Mereka berdua kemudian memilih tempat hiburan malam yang berlokasi di Hotel Grand Surya. Seiring berjalannya waktu, sekitar pukul o3.00 Wita korban bersama adiknya pulang. Diakui sebelum pulang sempat adu mulut dengan salah satu pengunjung.”Saat tegang adu mulut, dilerai oleh security. Saya kira sudah tidak ada masalah. Namun di tempat parkiran, tiba-tiba datang enam orang dengan membawa senjata tajam. Salah satu diantaranya memukul dada saya,”tutur Swastawan”Karena suasana memanas, kembali pihak security melerai dan kami melanjutkan perjalanan pulang ke Busungbiu” imbuhnya. Ternyata setelah tiba di Busungbiu, korban  sendirian balik lagi ke Seririt. Akhirnya, pagi dini hari, korban ditemukan sudah tidak bernyawa tergeletak didepan Hotel Grand Surya. GS-MB