GWK Bali

Denpasar (Metrobali.com)-

Pendudukan warga terhadap akses jalan masuk obyek wisata Garuda Wisnu Kencana masih berlangsung. Bahkan, ratusan warga membangun tenda di tengah jalan masuk obyek wisata di Bukit, Jimbaran itu.

Mereka duduk-duduk sambil membentangkan spanduk yang menagih akses jalan menuju setra (kuburan Hindu) tempat pengabenan.

Sementara itu, untuk mencari solusi, manajemen pengelola GWK menemui warga. Mereka pun berdialog di bawah terik matahari.

Direktur Utama PT GAIN, Seno, menjelaskan, perusahaannya berkomitmen terhadap pembuatan rurung agung (jalan menuju setra). PT GAIN sendiri merupakan salah satu pengelola GWK yang bertanggungjawab terhadap pembuatan akses jalan menuju setra.

“Kami berkomitmen membangun rurung agung. Kami minta ketulusan warga. Kami berniat bersama-sama membangun GWK,” kata Seno di hadapan warga, Senin 25 Agustus 2014.

Ia berjanji akan mengawal apa yang telah dijanjikan oleh perusahaannya. “GWK ini besar sekali. Kami dari PT Alam Sutra berkomitmen terhadap pembangunan GWK,” tuturnya.

Saat ini, proses pembangunan GWK terus dikebut. “September ekskalasi akan semakin bertambah. Patung tetap dibuat di Bandung,” katanya.

Ia meminta niat baik perusahaannya dihargai warga Banjar Suka Duka Giri Dharma yang menutup akses jalan masuk GWK. “GWK ini adalah milik Desa Ungasan. Sekali tolong niat baik kami dihargai. Mari kita bersama-sama mencari jalan ke luar,” ajak Seno. “Kami komit membangun dan mensejahterakan warga di sini,” tambahnya.

Sementara itu, perdebatan masih terus sengit. Seorang warga bernama Antara meminta kepada Seno untuk dapat memutuskan apa yang menjadi keinginan mereka. “Jangan kemudian nanti bapak bilang, saya koordinasi dulu dengan atasan saya, saya laporkan dulu dan sebagainya. Bosan kami pak, ini masalah sejak lama. Berani tidak bapak ambil keputusan,” katanya.

Hingga kini, pertemuan jalanan yang dihadiri Camat Kuta Selatan dan anggota DPRD Bali itu masih berlangsung. JAK-MB