Foto: DPD II Partai Golkar Kabupaten Gianyar memberikan pendidikan politik lewat seminar bertema “Peran Partai Golkar dalam Penguatan Empat Pilar Kebangsaan” di Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Gianyar, Sabtu (29/12/2019).

Gianyar (Metrobali.com)-

DPD II Partai Golkar Kabupaten Gianyar menyambut momen pergantian tahun 2019 menuju tahun baru 2020 dengan cara yang berbeda.

Yakni dengan melakukan refleksi dan resolusi tahun baru melalui seminar pendidikan politik bertema “Peran Partai Golkar dalam Penguatan Empat Pilar Kebangsaan” di Kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Gianyar, Sabtu (29/12/2019).

Seminar diikuti oleh 300 orang lebih dari kalangan pengurus dan kader Golkar Gianyar serta masyarakat umum dengan menghadirkan narasumber guru besar Universitas Udayana Prof. P. Windia, dan Ketua Tim Pilkada Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Ir. I Made Dauh Wijana, M.M.

Seminar dimaksudkan untuk memberikan pemahaman khususnya kepada kader Golkar tentang politik dan wawasan kebangsaan khususnya mengenai empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Harapannya mereka semakin paham hak dan kewajiban sebagai warga negara.

“Pendidikan politik merupakan amanat UU Nomor 2 Tahun 2011.  Dimana partai politik berperan dalam pendidikan politik sehingga dengan memahami peran, fungsi dan tugas diharapkan partai berperan sebagai agen politik dan juga penguatan wawasan kebangsaan,” terang Dauh Wijana.

Ditambahkan dinamika dan perkembangan demokrasi yang kian meningkat maka pendidikan politik menjadi suatu keniscayaan. Khususnya menggaungkan empat pilar kebangsaan.

“Ini peran Partai Golkar dalam Penguatan Empat Pilar Kebangsaan. Komitmen Golkar pada empat pilar sudah final. Hal ini juga tercermin dari tagline Suara Golkar Suara  Rakyat menjadi Golkar Indonesia, Indonesia Golkar,” terang Dauh Wijana.

Seminar dan pendidikan politik ini juga menjadi bagian resolusi Golkar di tahun 2020 yang juga merupakan tahun politik menyambut pesta demokrasi Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak Tahun 2020 di enam kabupaten/kota di Bali (Badung, Denpasar, Tabanan, Jembrana, Bangli dan Karangasem).

Terkait hal ini Dauh Wijana menegaskan pesta demokrasi ini haruslah tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak boleh ada polarisasi dan pertentangan yang tajam diantara kubu-kubu yang saling berkompetisi dalam Pilkada ini.

“Golkar tidak ingin pesta demokrasi jadi perpecahan, dua kekuatan yang saling bertentangan dan permanen. Ada kubu-kubuan sah saja tapi setelah kompetisi ya selesai kembali bersatu,” beber Dauh Wijana

“Karenanya dengan penguatan empat pilar ini, kami harapkan masyarakat sadar, setelah pesta demokrasi kembali jadi menyama braya. Jadi cegah ada tarik menarik, sangat relevan penguatan empat pilar kebangsaan diberikan lebih awal sebelum pilkada,” pungkas Dauh Wijana. (dan)