Denpasar, (Metrobali.com)

 

Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Selatan berhasil menggagalkan kasus penculikan anak yang terjadi di SD Harapan, Jalan Raya Sesetan, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 5 Februari 2025, sekitar pukul 13.30 WITA, berakhir dengan penangkapan pelaku dan penyelamatan korban yang dalam keadaan sehat.

Pada hari kejadian, korban yang bernama I MRAK (10), seorang siswa SD Harapan, tidak ditemukan saat hendak dijemput orang tuanya di sekolah.

Orang tua korban kemudian berkoordinasi dengan pihak sekolah dan memeriksa rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pria yang menjemput korban menggunakan sepeda motor. Tak lama setelah itu, ibu korban menerima telepon dari pelaku yang menuntut tebusan sebesar Rp100 juta untuk membebaskan anaknya.

Menyadari kejadian ini sebagai kasus penculikan, keluarga korban segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Denpasar Selatan untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku berhasil diidentifikasi sebagai I Wayan Sudirta (29), seorang pekerja swasta asal Banjar Dinas Belubuh, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem.

“Motif penculikan diduga karena pelaku menyimpan dendam terhadap ayah korban yang sebelumnya memberhentikan pelaku dari pekerjaannya,” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, di Denpsar Rabu (5/2/2025).

Ia menjelaskan, Tim Opsnal Polsek Denpasar Selatan yang dipimpin oleh IPTU Nur Habib Aulya, S.Tr.K., S.I.K., M.H. segera melakukan penyisiran di sekitar area Bypass Ngurah Rai. Pelaku akhirnya ditemukan di area kebun samping PT Indonesia Power, Sanggaran, Sesetan, Denpasar Selatan, saat sedang membonceng korban dan berusaha melarikan diri. Polisi berhasil menyelamatkan korban dan mengamankan pelaku.

Dari hasil penyelidikan dan interogasi, polisi berhasil mengamankan beberapa barang bukti, antara lain: 1 unit sepeda motor Honda Beat warna hitam dengan nomor polisi DK 6980 MR dan 1 unit ponsel iPhone.

Polsek Denpasar Selatan, jelas Sukadi telah melakukan berbagai langkah untuk menangani kasus penculikan ini, antara lain: memeriksa lokasi kejadian dan mengumpulkan bukti.

“Kita sudah memeriksa saksi-saksi dan korban, kita juga sudah mengamankan pelaku beserta barang bukt,” tegasnya.

Pihaknya mengimbau, kasus penculikan anak ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap keamanan anak-anak, terutama di lingkungan sekolah.

“Kepada orang tua untuk selalu memastikan siapa yang menjemput anak mereka setelah pulang sekolah guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang,” pungkasnya.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)