Pemuda Hindu Harus Siap jadi Pemimpin yang Berakhlak
Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra menerima kenang kenangan dari KMHDI Denpasar/MB
Denpasar, (Metrobali.com)-
Kota Denpasar kini menjadi salah satu kota yang tengah mengembangkan smart city atau kota cerdas, dari seluruh kota dan kabupaten yang ada di Indonesia indeks pembangunan manusia kota Denpasar tergolong paling tinggi yaitu sekitar 81,60 persen. Diharapkan para generasi muda Hindu khususnya di kota Denpasar bisa menjadi pemimpin yang memiliki akhlak atau nilai spritual dengan kehinduannya.
Walikota Denpasar IB Rai Dharma Wijaya Mantra mengatakan, peran pemuda Hindu sangat dibutuhkan terutama menghadapi tantangan seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini.
“Peranan pemuda Hindu menuju smart city atau kota cerdas dimana kita diplatform menuju kota cerdas yang harus mempunyai satu kemampuan dalam menghadapi tantangan tersebut,” ujarnya saat membuka Seminar tentang Peranan pemuda Hindu dalam pembangunan yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Kabupaten/kota (DPK) Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) di Denpasar, Senin (9/5). Dengan menghadirkan Pembicara – Prof dr Nengah Bawa Atmadja MA dari Undiksa Si ngaraja, serta Kabag Kesra Setda Kota Denpasar Drs I Gusti Ngurah Bagus Mataram,
Rai Mantra menerangkan, bahwa konsep smart city sendiri adalah konsep kota yang membantu masyarakat yang berada didalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi. Dan seluruh komponen seperti smart people, smart governance, smart mobility, smart living dan smart economy harus dimiliki oleh sebuah smart city
“Kita arahnya kesana, dan kaitannya dengan Peradah mereka diharapkan nanti bisa menjadi pemimpin yang memiliki ahklak atau spiritual yang tinggi, kalau sudah agama dan budaya bukan lagi liberalisasi membentuk pola pikir iman mental dengan seminar seperti ini. Pesan saya baik seminar seperti ini awal diberikan pemahaman dan karakter, harus dibekali modal mental dan spiritual mereka,” tandasnya.
Sementara itu, anggota DPD Perwakilan Provinsi Bali Gede Pasek Suardika mengatakan, kepemimpinan dalam perspektif Hindu tidak mesti dimaknai sebagai Pemimpin yang beragama Hindu. Tetapi justru pada Pemimpin yang bisa menjalankan ajaran Hindu. Nilai-nilai kepemimpinan Hindu dijadikan patokan dalam pengambilan sikap Pemimpin.
“Bisa saja bukan orang Hindu tetapi kepemimpinannya sangat sesuai dengan Asta Brata, bisa juga beragama Hindu tetapi malah mengingkari Sistem religi Hindu dalam pengambilan kebijakan. Karena itu Pemuda Hindu kedepan harus menyiapkan diri sebaik-baiknya agar bisa menjadi Pemimpin yang memang memiliki kadar nilai kepemimpinan Hindu dengan sebaik-baiknya,” ujar politisi yang akrab disapa GPS ini dihadapan puluhan peserta Ormas Pemuda seperti KMHDI, HMI, KNPI dan lainnya.
Selain itu, para pemuda Hindu jika ingin menjadi pemimpin yang bail harus mempelajarinya. “Ini harus dilatih dan dipersiapkan sebaik-baiknya. Jangan dianggap remeh karena banyak sekali prinsip-prinsip Hindu sangat penting dalam sikap seorang Pemimpin,” pungkas mantan Sekjen KMHDI ini.SIA-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.