Denpasar (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menerima audensi dari Direktur Rumah Sakit (RS) Indera Dr.  Made Yuniti, MM diruang kerja Wakil Gubernur Bali, Niti Mandala Renon, Kamis (26/9).  Dr. Yuniti melaporkan terkait perkembangan Rumah Sakit Indera yang merupakan salah satu RS milik Pemprov Bali disamping RS Jiwa Provinsi Bali. Pejabat yang baru dilantik 19 september 2013 yang lalu ini mengungkapkan sesuai UU No. 44 Tahun 2009 ada beberapa materi yang menjelaskan lokasi Rumah Sakit tidak boleh terpisah dan harus menjadi satu lokasi, sementara RS Indera selama ini dalam melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terbagi menjadi 2 tempat yakni Pelayanan Kesehatan Mata  di Jl. Angsoka Denpasar dan Pelayanan Kesehatan Kulit dan THT berada di Jl. Maruti Denpasar. Oleh karenanya untuk mengakomodir permasalahan tersebut sejak tahun 2013 telah dilakukan proses perpindahan secara bertahap agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“ Nantinya RS Indera akan melakukan pelayanan kesehatan mata, THT dan Kulit terpusat di Gedung Bantuan AusAID di Jalan Angsoka Denpasar menunggu rencana Pembangunan RS Khusus Mata yang akan direncanakan pada 2015 “, urainya.

Rencananya pembangunan RS Khusus Mata ini akan di bangun dilokasi semula dengan perluasan memanfaatkan Kantor Dinas Peternakan (sebelah timur) Provinsi Bali. Feasibility Study (FS), DED (Detail Enginering Design), AMDAL dll akan dimulai pada tahun 2014 sedangkan Fisiknya rencananya akan di bangun pada tahun 2015. Dengan pembangunan RS Indera nantinya  diharapkan lebih berkembang sehingga dapat menjadi rujukan Nasional RS Khusus Mata  untuk wilayah tengah. RS Indera setiap harinya melayani pasien sebanyak 100 s/d 180 orang dengan memanfaatkan fasilitas bantuan dari AusAID yang sampai saat ini sebanyak 30 milyar Rupiah. Dalam rangka pengembangannya memerlukan tambahan SDM terutama dokter spesialis Mata untuk dapat meningkatkan kualitas maupun kwantitas layanan kepada masyarakat Bali. Demikian Tambahnya.

Wagub Sudikerta dalam kesempatan tersebut menekankan bahwa pengembangan dan pembangunan  RS Khusus Mata kedepan permasalahan mengenai pemanfaatan aset tersebut harus jelas, karena seringkali permasalahan aset ini menjadi temuan BPK RI. Dirinya sangat mendukung pembangunan RS Khusus Mata ini sesuai arahan Gubernur Pastika. Dalam meningkatkan kualitas layanannya tentu harus segera berbenah dan dikembangkan. Pembangunananya kedepan mesti benar-benar direncanakan dengan sebaik-baiknya. Mulai dari FS, DED, AMDAL dan sebagainya.

“ Jangan setelah dibangun tidak sesuai dengan pemanfaatannya“, tegasnya. Harus betul-betul dipelajari, dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan pihak terkait sehingga menjadi rumah sakit yang lebih maju sehingga mampu melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas kepada masyarakat. Mengenai pendanaannya, tambah Wagub, Pemprov. Bali akan mengupayakan dengan sebaik-baiknya sesuai arahan dan petunjuk Gubernur dan mengupayakan ada terobosan baru agar bisa dibantu melalui anggaran Pusat. DA-MB