PEMPROV BANTU KELUARGA TIDAK MAMPUDenpasar (Metrobali.com)-

Menindaklanjuti pemberitaan beberapa keluarga tidak mampu di beberapa media cetak Pemprov Bali mengutus Tim yang terdiri dari Biro Humas Setda Provinsi Bali, Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali serta staf Wakil Gubernur untuk terjun langsung meninjau dan menyerahkan bantuan langsung kepada para keluaraga tersebut, Selasa (15/3).

I Nyoman Tunas (39) yang berasal dari Dusun Jangkaan, Desa Kayubihi, Bangli. Nyoman Tunas yang tinggal bersama istri Ni Wayan Suandi (35) serta dua anaknya I Wayan Ekayana (12) dan I Nengah Fendiana (8) kondisinya cukup memperihatinkan. Rumah Nyoman Tunas yang ditempati bersama keluarganya berukuran kecil dan sempit yang dindingnya terbuat dari bedeg. Selain itu, rumah yang sudah sempit dijadikan juga harus berfungsi sebagai dapur. Untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya, Nyoman tunas bekerja sebagai tukang pijit panggilan dengan penghasilan yang tidak menentu sedangkan istrinya bekerja sebagai pengrajin anyaman bambu. “Saya bekerja jadi tukang pijit panggilan, istri saya jadi tukang buat sokasi sesuai pesanan,” ujarnya. Ia sangat mengharapkan bantuan bedah rumah dari pemerintah karena penghasilan dari tukang pijit dan membuat anyaman bambu tidak mencukupi. Sementara itu, Kelian Dusun Jangkaan, Nyoman Padma menyampaikan bahwa Nyoman Tunas merukan keluarga tidak mampu yang sudah masuk Rumah Tangga Miskin (RTM) yang jumlahnya 18 KK miskin dari 97 KK. Ia juga menyampaikan Nyoman Tunas sudah diajukan sebagai penerima bedah rumah provinsi yang diusulkan pada tahun 2015, namun belum terealisasi.

Tim juga mengunjungi  Wayan Darmawan anak dari pasangan I Wayan Darmayasa dan Ni Nyoman Suwini sejak berumur empat bulan mengidap penyakit hydrocepalus (kepala membesar) dan cerebral palsy (kelumpuhan otak). Dalam penuturan oleh kedua orang tuanya, Wayan Darmawan telah mengalami operasi sebanyak 2 kali akan tetapi kondisnya masih tetap seperti semula dan sekarang hanya dilakukan perawatan. Ia menambahkan pengobatan selama ini sudah dibantu oleh program pemerintah seperti JKBM, Kartu Indonesia Sejahtera (KIS) serta bantuan makanan berupa beras, susu dan telor dari CSR beberapa pihak swasta. Meskipun biaya pengobatan anaknya sudah ditanggung JKBM dan KIS, Darmawan yang merupakan satu satunya tulang punggung keluarga dan bekerja sebagai tukang buruh bangunan mengeluhkan tidak bisa maksimal bekerja di karenakan harus mengurus anaknya berobat dan hal ini berimbas pula pada kondisi perekonomian keluarganya.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan dari  Gubernur Bali berupa beras dan sejumlah uang,  serta bantuan dari Ny Ayu Pastika melalui  BK3S Provinsi Bali berupa sembako bagi keluarga Darmawan.

Dalam kesempatan yang sama tim Biro Humas bersama staf Wakil Gubernur Bali juga menyerahkan bantuan kepada Teguh Urip (41) salah satu warga Banjar Manukaya, Desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Sejak umur  satu setengah tahun, Teguh Urip sudah mengalami cacat pada kedua kakinya yang berawal dari sakit panas yang dideritanya. Untuk saat ini,  meskipun kakinya cacat Teguh urip yang bekerja sebagai tukang cat patung, masih mampu membawa sepeda motor, meski untuk berjalan dia menggunakan kursi roda. Untuk meringankan beban Teguh Urip Tim  menyerahkan bantuan sembako yang berasaldari bantuan Wagub Sudikerta. AD-MB