Kuta (Metrobali.com)-
Pemerintah Provinsi Bali diharapkan segera mengambil alih pengelolahan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang hingga saat ini masih mangkrak pengerjaannya. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekda Provinsi Bali Ketut Wija menegaskan, Pemprov selama ini masih menunggu kejelasan soal pembangunan GWK tersebut. “Kalau diberi peluang, Pemprov tidak mungkin ambil semua saham yang ada, paling-paling hanya beberapa persen saja. Tetapi akan lebih baik dan kalau dipertimbangkan dengan matang dan didukung oleh semua pihak, akan lebih baik lagi jika Pemrov Bali mengambilalih pengelolahan GWK,” ujarnya saat ditemui di Wiswa Sabha, Rabu (27/6).

Menurut Wija, GWK saat ini sudah menjadi branding dunia sebagai pusat atau taman budaya Bali. Branding tersebut sudah mulai dikenal dunia. Hal ini ditandai dengan banyak atau meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke GWK. Wija mengaku sudah beberapa kali yayasan yang mengolah GWK sudah melakukan presentasi ke Pemprov Bali terkait dengan pengembangan taman GWK tersebut namun belum ada kesepakatan soal kerjasamanya. Usulan untuk ambilalih pengembangan GWK tersebut karena saat ini GWK akan diambil alih oleh pihak swasta yakni PT Alam Sutera Reality Tbk.

Salah satu pengembang ternama Indonesia tersebut mengambilalih 82 persen saham PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN) sebagai pengembang GWK. Nilai transasksinya mencapai Rp 738 miliar dan saat ini sedang dalam proses pematangan legalitas. Bila tidak segera diambil alih maka sangat mungkin GWK akan jatuh ke tangan swasta. BOB-MB