Foto: Rombongan kegiatan Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali saat mengunjungi Sekretariat Kantor PHDI Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Selasa (19/11/2019).

Lampung (Metrobali.com)-

Berbagai permasalahan yang dihadapi umat Hindu dan orang-orang Bali yang tinggal di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung siap dibantu oleh Pemprov Bali.

Misalnya terkait pendidikan, kebutuhan keumatan seperti pembangunan pura maupun sarana prasarana seperti pengadaan gong hingga kebutuhan lainnya.

“Pemprov Bali siap membantu umat Hindu dan warga Bali di Lampung sesuai mekanisme dan aturan pemerintahan yang ada,” kata Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana dan jajaran.

Hal ini diungkapkan dalam kunjungan di Sekretariat Kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lampung Tengah, Jalan Pentas Tari Bali, R.G Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah.

Kunjungan ini serangkaian kegiatan Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali yang melibatkan jajaran Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali dan 20 orang wartawan dari Bali.

Suarjana mengungkapkan dari sisi regulasi atau aturan, bantuan lintas provinsi kepada warga Bali dan  umat Hindu ini dimungkinkan. Ada Permendagri (Peraturan Menteri Dalam Negeri) yang memungkinkan Pemprov Bali bisa membantu warga Bali dan umat Hindu di luar Bali.

“Asal sesuai aturan pasti bisa. Contohnya umat disini sempat dibantu untuk pengadaan gong,” ungkap Suarjana.

Untuk itu Suarjana meminta warga Bali dan umat Hindu di Lampung mengajukan permohonan bantuan lewat proposal kepada Pemprov Bali sesuai tahun anggaran dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

“Proposal bisa diajukan sebelum Maret 2020 untuk di tahun anggaran 2021. Bantuan ini sejalan dengan komitmen Pak Gubernur untuk pelestarian adat dan budaya Bali,” imbuh Suarjana.

Penegasan Pemprov Bali siap membantu warga Bali dan umat Hindu di Lampung ini merespon aspirasi yang disampaikan Ketua PHDI Kabupaten Lampung Tengah Ketut Suwendra saat menerima rombongan  Press Tour Pemprov  Bali ini.

Pihaknya mengeluhkan adanya berbagai permasalahan seperti kekurangan buku-buku agama Hindu hingga kekurangan guru agama Hindu. Bantuan untuk pembangunan pura dan sarana prasarana pendukung keumatan dan aktivitas seni budaya juga sangat diharapkan.

Suwendra mengungkapkan bahkan sering terjadi hanya ada satu buku pelajaran agama Hindu untuk satu  kelas. Lalu akhirnya terpaksa siswa harus memperbanyak buku tersebut dengan cara difotokopi.

“Kalau ada perubahan buku atau buku baru pelajaran agama Hindu seiring tidak sampai ke sekolah. Jadi saat ujian sering materinya tidak nyambung,” terang Suwendra.

Ketersediaan guru agama Hindu untuk sekolah-sekolah di Lampung Tengah juga dirasakan masih minim. Diungkapkannya, saat ini di Lampung Tengah ada 134 orang guru agama Hindu yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) ditambah juga sejumlah guru honorer.

Namun jumlah ini tidak sepadan dengan jumlah sekolah dan jumlah siswa  yang beragama Hindu. Dimana setidaknya ada 20 ribu siswa Hindu dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

“Yang dibutuhkan paling tidak 30 orang lagi guru agama Hindu PNS. Sementara tahun ini hanya ada satu formasi CPNS untuk guru agama Hindu di Lampung Tengah,” ungkap Suwendra.

Terkait buku-buku agama Hindu atau kebutuhan lainnya seperti menyangkut pendidikan, pembangunan pura dan lainnya, Suarjana meminta PHDI Kabupaten Lampung mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Bali.

“Intinya kita akan bantu semaksimal mungkin. Dan kami harapkan kerukunan umat disini dengan umat lain tetap terjaga. Tetap mulat sarira, tahu diri, bercermin pada diri sendiri,” pungkas Suarjana.

Usai berdiskusi dengan jajaran PHDI Kabupaten Lampung Tengah dan umat Hindu di daerah ini, rombongan Press Tour Pemprov Bali melakukan persembahyangan bersama di Pura Jagat Karana yang terletak di sebelah kantor PHDI ini (dan)