Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali mendorong pengusaha hotel mempromosikan buah lokal untuk memperbaiki harga dan tingkat kesejahteraan petani.

“Mempromosikan buah lokal melalui hotel-hotel merupakan langkah yang tepat mengingat tingkat kunjungan wisatawan di Bali terus meningkat,” kata Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Provinsi Bali I Ketut Wija di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, pemerintah bersama DPRD Bali kini melakukan perancangan Perda terkait buah lokal yang mengacu Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pemberdayaan, Perlindungan dan Pembinaan UMKM serta Koperasi.

Perda tersebut mewajibkan pengusaha besar seperti hotel, restoran dan pusat perbelanjaan memberi kesempatan produk lokal untuk dipromosikan kepada wisatawan.

Namun pihaknya kini terus berupaya meningkatkan produktivitas, kualitas dan kontinyuitas buah lokal agar tidak merugikan kedua belah pihak, yakni hotel dan petani.

Ketut Wija mengakui bahwa kini kualitas buah lokal masih di bawah standar sehingga para konsumen banyak komplin.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk mendorong meningkatkan produktivitas, kualitas dan kontinyuitas buah lokal di daerah itu.

Selain mempromosikan di hotel dan restoran, pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk lebih mengutamakan mengkonsumsi buah lokal.

“Jangan hanya meminta pemerintah memperjuangkan buah lokal di pasaran, namun masyarakat lokal tetap mengutamakan mengkonsumsi buah impor,” tegasnya.

Ia mengatakan, sebaiknya masyarakat ikut serta mengembangkan pertanian buah dari luar untuk bisa dikembangkan di Bali sehingga bisa menjadi produksi lokal dan secara otomatis akan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.

Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi mengatakan bahwa pemerintah dan masyarakat harus sejalan untuk mempromosikan buah lokal di pasaran.

“Saat ini pemerintah sudah memperjuangkan pembentukan perda buah lokal, nantinya masyarakat juga harus ikut berjuang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya agar para konsumen tidak komlin,” katanya. INT-MB