Pemprov Bali Bantah Keluarkan Izin Reklamasi Teluk Benoa
Denpasar (Metrobali.com)-
Pemerintah Provinsi Bali membantah telah mengeluarkan izin reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung, Bali, kepada PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI).
“Surat keputusan gubernur itu sesungguhnya berisi persetujuan untuk bisa melanjutkan hasil kajian yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Senin (8/7).
Menurut dia, pada intinya surat keputusan Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang sudah dikeluarkan itu untuk menindaklanjuti kajian daerah penyangga tsunami, bukan untuk pembangunan sarana wisata ataupun reklamasi.
“Sebelum ada izin prinsip, siapapun tidak boleh membangun, dan sebelumnya tentu harus ada izin reklamasi. Itu hanya pengelolaan lebih lanjut apabila hasil kajiannya feasible (layak). Kajiannya harus memperhatikan aturan lingkungan, sosial budaya dan pemanfaatannya. Prosesnya masih panjang,” ucapnya.
Belum lagi, kata dia, harus memperhatikan Perda Arahan Zonasi yang masih dalam tahap pembahasan DPRD Bali serta Perda Wilayah Pantai dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) yang naskah akademiknya masih dikaji.
Sebelumnya beredar fotokopi Keputusan Gubernur Bali Nomor 2138/02-C/HK/2012 tentang Pemberian Izin dan Hak Pemanfaatan, Pengembangan, dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa Provinsi Bali tertanggal 26 Desember 2012.
“Yang jelas, kami tidak ada niat untuk memberikan izin reklamasi. Masak kami menabrak undang-undang. Memang judul aturan induknya begitu, itu bukan izin reklamasi. Semua perusahaan berhak diberikan kesempatan untuk menyampaikan maksud dan tujuan pengelolaan maupun presentasi,” ujarnya.
Pihaknya dengan DPRD Bali juga sudah sepakat untuk dicarikan kajian pembanding sebagai tindak lanjutnya, uji publik, maupun melihat aturan dalam perda.
Sementara itu, Ketua DPRD Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi mengatakan sebelumnya dewan sudah memberikan rekomendasi supaya mengkaji hasil penelitian Universitas Udayana itu.
“Kita tidak ada istilah reklamasi, membangun untuk kepentingan tsunami boleh. Apakah tidak kasihan setiap hari daerah kita habis terkikis. Solusinya harus ada, penyangga Pulau Bali harus ada,” katanya.
Menurut Ketua DPD PDIP Bali itu, reklamasi juga harus mengacu pada Perda Zonasi. “Dengan perda itu kita bisa tahu apa bisa dibangun atau tidak,” ucapnya sembari menyebut belum melihat SK yang dikeluarkan Gubernur Bali itu.
Pada sidang paripurna dengan agenda pembahasan Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Bali 2012 tersebut sempat diskorsing sekitar 20 menit setelah Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana menanyakan kejelasan soal izin reklamasi Teluk Benoa.
Gubernur, Ketua DPRD Bali, dan pimpinan komisi serta fraksi sempat melakukan diskusi di ruang tertutup untuk membahas perihal tersebut selama waktu skorsing itu.
Sedangkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika enggan berkomentar banyak ketika ditanya terkait SK tersebut.
Ia malah mempersilakan media untuk menanyakan kejelasannya kepada Ketua DPRD dan Sekda Provinsi Bali. INT-MB
15 Komentar
Kadang2 mun sube dasarne ulian “antipati”, komentare setate care “kuping ngeliwatin tanduk”, penawange acengkang…munyine nyroscos bise kanti satus meter…
HeHeHeee…..
Man..nyoman suwela, sube taen nepukin SK gubernur ento?
sube ngerti isine
kalau saudara nyoman suwela tau isi SK itu, barulah saudara tau bahwa omongan sekda propinsi Tjok Pemayun bohong besar.
kalau SK ini dikatakan hanya sebagai dasar untuk melakukan kajian, mengapa pada diktum SK nya ada hak penguasaan selama 30 tahun dengan hak priprotas selama 20 tahun? trus jelas pula luasan lahan seluas 838 hektar! kenken nyoman ne. ngerti unduk ape sing?
jika ada diktum SK seperti itu, maka itu bukan lagi sebatas ijin pengkajian ataupun ijin prinsip. itu namanya ijin permanen. jusul SKnya saja lihat. SK tentang Pemberian IZIN dan HAK pemanfaatan, pengelolaan dan pengembangan teluk benoa propinsi Bali.
dan dengan dasr konsideran menggunakan hasil kajian LPPM unud (yang isinya merekomendasi reklamasi) lalu melihat peta lokasi (di lampiran) maka izin tersebut adalah izin untuk reklamasi!
ngerti nae malu sebbelum uyut nyoman!
@Pak made suwela…. yening wenten SK gubernur…mohon discand dikomputer terus diupload dipublikasikan biar kami tahu spt apakah SK gubernur itu….Betapa saktinya surat itu?
Akigat prasangka dan praduga ketika berita sejengkal di exagerate menjadi sedepa hingga di hilir menjadi sekilometer, kadangkala senang mrndengarkan bila yg diberitakan seburuk persangkaan awal sebaliknya kurang senang bila yang diberitakan tidak seperti kenyataannya. Dimana hati nurani untuk menyadari diri bila orang lain berbuat itu pada sang ‘diri’?. Mudah2an semuanya mrnjadi terang benderang. Astungkara.
Nah to kenken….nyek jani kar kene kutuk?
gemana nih. kok comment saya ga di muat
Jadi yg perlu dikawal terus adalah kelanjutan dari kajian daerah penyangga tsunami? Mungkin gak ada yg salah jika semua pelaksanaan pembangunan dikawal ketat oleh segenap komponen masyarakat?
Semua punya kepentingan….apa itu kepentingan pribadi..atau.golongan SEMOGA SEMUA YG BERKOMPETEN DALAM HAL INI TIDAK NGAWUR MENGAMBIL KEPUTUSAN……LIHAT KEDEPANNYA SEPERTI APA AKAN DAMPAKNYA……HIMBAUAN PADA AKADEMIS YG MENGKAJI MASALAH INI JANGANLAH BALI DIKORBANKAN HANYA DEMI UANG DAN PENGUSAHA…..BIAR TIDAK ATAS NAMA AKADEMIS BALI DI EXPLORISASI
Ing ngidaang ngomong ape bane…Kenapa tidak pantai yg abrasi spt di negara ,klungkung dan daerah lain yg abrasi terkikis oleh air laut …Itu yg diuruk direklamasi…..Tanya Kenapa?
pak nyoman dje ne pak nyoman….. yang biasanya komennya pedes bgt mendukung pemprov…… adep mekejang baline ruuuuuuu………
Jek care pedande baka alias cangak meketu….
Yen keneh investor tuwutin…..megenep nagih gaene……kayang lapangan golf taen ye nagih ngae di besakih……
Canggggggg ………nglah warisan tanah kar sing ngadep………. ape buin bali glah jak onyeeeeeeee…. kerane icangggggggg eng demen metajen jak ngelueeeeee. apmure toooooooo……pokkkkkkkk!
pemerintah bali tunjukin sknya , biar kita tau kebenaranya , biar kita tidakbsalah menghujat
mana nih pendukung si mangku pastika. kan sekarang dah ketahuan bohongnya, apa kalian masih mai nigtig tangkah membela MP. sekrang gemana kutukan gendo, hahaha.
makane ngerti bedik nae, kenken asane belog2 e ajak i mangku. nyen ane beneh , nyen ane demen mogbog sube jelas kan?
ternyata SK itu ada, ternyata SK sudah ditandatangan lama.