Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali akan mengawasi sistem pendidikan aleternatif atau pendidikan di luar jam sekolah agar tetap menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan di daerah ini.

“Pendidikan di luar sekolah itu memang penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengingat waktu belajar di sekolah sangat sedikit sehingga anak didik tidak bisa menerima pendidikan secara maksimal,” kata Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Provinsi Bali I Ketut Wija di Denpasar, Kamis (13/6).

Menurut dia, dengan adanya sistem pendidikan alternatif itu sangat banyak menguntungkan bagi generasi muda dan terbukti banyak anak didik yang berprestasi di luar sekolah berkat pendidikan tambahan.

Namun ke depannya pemerintah akan lebih memaksimalkan pemberian pendidikan di dalam sekolah sehingga anak didik tidak perlu terlalu banyak mengikuti pendidikan di luar jam sekolah.

“Apalagi jika banyak masyarakat miskin tentu mereka tidak bisa mengikuti pendidikan tambahan di luar sekolah,” tegasnya.

Ia mengatakan, nantinya setiap sekolah akan memaksimalkan ektra kurikuler setelah jam sekolah, sehingga nantinya anak didik bisa berkembang dan berprestasi di luar prestasi akademik.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Brain Gym Indonesia Ike R. Sugianto menilai perkembangan anak-anak saat ini mulai memperihatinkan karena sudah dimanjakan dengan teknologi modern.

“Generasi muda saat ini lebih mengutamakan menggunakan teknologi modern (telepon genggam dan kompoter) sehingga menjadi kecanduan dan perlahan akan meninggalkan pendidikan utama di sekolah,” ujarnya.

Menurut dia, permalahan tersebut banyak ditemuai di Indonesia sehingga perlu peran serta semua pihak untuk ikut serta memperhatikan anak-anaknya agar tidak terlalu terpengaruh dengan perkembangan teknologi. INT-MB