Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar dan Penyineban di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Banyuwangi
Ket foto : Jajaran Pemkot Denpasar yang dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana saat melaksanakan Bhakti Penganyar sekaligus Bhakti Panyineban Karya Pujawali di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, bertepatan dengan Saniscara Pon, Wuku Sinta, Sabtu (27/5).
Denpasar, (Metrobali.com)
Jajaran Pemkot Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar yang dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur, bertepatan dengan Saniscara Pon, Wuku Sinta, Sabtu (27/5). Hal tersebut serangkaian Pujawali yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Shinta atau Hari Pagerwesi beberapa waktu lalu.
Pelaksanaan bhakti penganyar dan panyineban tersebut juga dihadiri Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Bupati Karangasem, I Gede Dana, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Wakil Bupati Tabanan, I Made Edi Wirawan, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana. Hadir pula Ketua PHDI Kota Denpasar Made Arka, Bandesa Adat se-Kota Denpasar.
Rangkaian Bhakti Penganyar diawali dengan pangilen tetangguran Gong, Tari Rejang dan Topeng Wali. Iringan suara Kidung, disertai lantunan genta dan Kidung serta Gambelan khas Banyuwangi menambah khidmat suasana. Bhakti Penganyar diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Ketut Pidada, Griya Pidada Sidemen, Karangsem. Usai melaksanakan sembah bhakti, Walikota Jaya Negara turut ngaturang punia.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pujawali di Pura Luhur Giri Salaka, Alas Purwo, Banyuwang ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan pujawali dan bhakti penganyar ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara.
Ketua Panitia Pujawali, Purwanto didampingi Romo Mangku Pura Luhur Giri Salaka mengatakan, pelaksanaan pujawali ini merupakan wujud syukur umat atas berkat yang diberikan. Sehingga melalui momentum pujawali ini dapat dimanfaatkan untuk menghaturkan sembah bhakti.
Lebih lanjut dijalaskan, pelaksanaan upacara kali ini merupakan pujawali yang ke-64. Dimana, rangkaian upacara diawali dengan mendak tirta, mecaru dan slamatan Jawa yang dilaksanakan pada 23 Mei lalu. Dilanjutkan dengan Melasti dan Puncak Karya pada rahina Pagerwesi, 24 Mei lalu. Sedangkan Penyineban dilaksanakan pada Sabtu (27/5).
“Semoga melalui pujawali dan bhakti penganyar ini semo Ida Sang Hyang Widi Wasa melimpahkan kesehatan dan panjang umur bagi kita semua, serta dunia beserta isinya selalu dalam lindungan Tuhan,” ujarnya.
Sumber : Humas Dps