Denpasar (Metrobali.com)-

Di penghujung tahun 2012 ini, kawasan Patung Catur Muka (titik Nol kilometer Kota Denpasar) akan kembali menjadi pusat berlangsungnya sebuah perhelatan besar yakni Denpasar Festival. Denpasar Festival (Denfest) adalah ajang penampilan puncak-puncak kebudayaan dan kreatifitas masyarakat Kota Denpasar dirancang sebagai ajangnya masyarakat Kota Denpasar yang tidak ekslusif namun masyarakat dapat ikut menikmati dan berperan secara aktif, sehingga pemilihan tempat penyelenggaraannya dengan mempergunakan jalan atau on street di seputaran Patung Catur Muka yakni di Jalan Gajah Mada dan Jalan Veteran, serta sekitar Lapangan Puputan Badung. Dengan mengadakan festival setahun sekali di jalanan, Pemkot Denpasar ingin mengajak masyarakat kota Denpasar untuk berinteraksi dalam menampilkan hasil-hasil kreasi terbaik masyarakat.

Kabag Humas dan Protokol Pemkot Denpasar IB. Rahoela didampingi Kasubag Pemberitaan Dewa Gede Rai, Minggu (2/12) mengatakan  Denpasar Festival merupakan perayaan akhir tahun, terbuka untuk umum yang menampilkan keragaman dan kekayaan ekpresi serta kreatifitas yang lekat dengan masyarakat Kota Denpasar. Diharapkan Denfest akan memberikan nuansa yang berbeda dan tercipta suasana harmonisasi yang begitu dekat antara berbagai komunitas di Kota Denpasar mulai dari Pemerintah Kota Denpasar, masyarakat, seniman, UKM hingga kalangan pelajar dan pemuda serta anak-anak.
Untuk menghilangkan kesan monoton, kata Rahoela Denpasar Festival tiap tahun terus menampilkan tema yang berbeda dan pengemasan yang lebih kreatif. Tema Denfest tahun ini yakni “Kreta Angga Wihita” yang kalau di Indonesiakan berarti “Kotaku Rumahku”. Tema ini kata dia mengandung makna bahwa kota ini adalah milik semua masyarakat, oleh karenanya masyarakat dari manapun etnis dan latar belakangnya wajib untuk menjaganya dan memeliharanya layaknya menjaga rumah sendiri.
Denpasar Festival akan dilaksanakan mulai tanggal 28-31 Desember 2012, dengan menampilkan ragam seni budaya, ragam kuliner, ragam textile, ragam florikultura, ragam kreativitas komunitas dan ragam potensi unggulan Kota Denpasar.
Dia menjelaskan, dalam rangka mewujudkan ibu kota Provinsi Bali ini sebagai tujuan wisata dengan menjadikan acara itu sebagai sarana promosi wisata, sekaligus aset berharga menunjang bidang tersebut. “Kami saat ini terus melakukan persiapan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait lainnya guna menyukseskan kegiatan itu,” katanya.
Ditambahkan selama 4 hari digelar Denfest tambah Rahoela beragam kegiatan digelar mulai dari Tarian Kolosal, Lounching Game On Lne, Peragaan Busana, Lomba Burung Perkutut, Penobatan Duta Endek, Bursa Tanaman Hias, Parade Drum Band, Pameran Komputer Braile hingga berbagai hiburan mulai dari seni tradisional dan modern. DEWA-MB