Kota Berbudaya, Kreatif dan Cerdas Menuju Kota Bahagia Berkelanjutan

Suasana pertemuan mempersiapkan seminar nasional di ruang pertemuan Badan Litbang Kota Denpasar, Selasa (9/1).

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar seminar nasional terkait Kota Denpasar sebagai kota heritage. Hal ini untuk lebih mengkokohkan diri bahwa Kota Denpasar memiliki identitas diri sebagai kota berbasis budaya dalam usianya yang ke 230 berkembang menjadi Kota Pusaka dalam sinergi Kota Kreatif dan Kota Cerdas menuju kota bahagia berkelanjutan. Demikian disampaikan Kelompok Ahli Kota Denpasar Prof. Rumawan Salain saat pertemuan mempersiapkan seminar nasional di ruang pertemuan Badan Litbang Kota Denpasar, Selasa (9/1).

Lebih lanjut Prof. Rumawan menambahkan Denpasar sebagai kota heritage tidak hanya berhenti sebagai anggota kota pusaka dunia (OWHC-Organisation World Heritage Cities) melainkan lebih dari itu. “Denpasar sebagai kota heritage tidak hanya sebagai anggota melainkan harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan terus mengeksplore Kota Denpasar sebagai kota pusaka sehingga menjadi salah satu destinasi wisata. Ini akan berdampak terhadap meningkatnya kunjungan wisata ke Kota Denpasar yang sekaligus akan dirasakan oleh masyarakat langsung. Terlebih lagi Kota Denpasar telah mendeklarasikan diri sebagai kota heritage, kreatif, dan cerdas dalam kehidupan sosial budayanya. Ketiga ini saling berhubungan satu dengan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah menurut Prof. Rumawan agar seminar ini benar-benar dijadikan sebagai penguatan identitas.

Kepala Badan Litbang Kota Depasar AA Bagus Sudharsana menyampaikan Denpasar sebagai anggota OWHC dan juga pernah sebagai tuan rumah pertemuan Kongres Strategic Meeting the OWHC Asia Pasifik di tahun 2016 telah mengantarkan meraih berbagai kemajuan dan prestasi. Dengan kokoh mengawal tradisi dan merawat pusaka dan dalam cipta inovasi termasuk juga mencapai indeks pembambungan manusia (IPM) tertinggi yaitu 82,24. Melalui seminar sehari dengan skala nasional yang akan dilaksanakan tanggal 22 Pebruari mendatang di Hotel Inna Grand Bali Beach ini merupakan forum budaya holistik, terbuka dan kritis dalam multi disiplin yang konstruktif. Seminar ini bertujuan untuk membahas secara komprehensif implikasi ekonomi kreatif dan kultur sosial budaya dari sinergi kota pusaka, dalam kehidupan berkelanjutan masyarakat kota Denpasar. Seminar ini diharapkan dapat menguatkan identitas Kota Denpasar sebagai kota budaya. PR-MB