Tini Gorda saat audensi dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra Rabu (31/7) di Kantor Walikota Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Gerakan Indonesia Bersih “1 Juta Tumbler” dan Senam Janger Emas akan digelar di Pantai Matahari Terbit, Sanur Kota Denpasar, Kamis (1/8) hari ini. Gerakan “1 Juta Tumbler” yang merupakan wujud aksi nyata pengurangan sampah plastik khususnya untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk mengganti botol plastik sekali pakai dengan tumbler (wadah air minum ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali).

Ketua Panitia Senam Janger Emas dan Gerakan Indonesia Bersih “1 Juta Tumbler” sekaligus Wakil Direktur Pasca Sarjana Undiknas, Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H.,M.M.,M.H  mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membatasi penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, serta  mengajak masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan serta membekali masyarakat konten edukatif dan kreatif terkait lingkungan hidup.

Menurutnya, Denpasar tercatat sebagai daerah/kota pertama di Indonesia yang melaksanakan program bersama dari tiga Kementerian ini yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setelah progam nasional ini diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu. ‘’Untuk mensukseskan program ini kami berharap bapak Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bisa membuka secara resmi,” ungkap Tini Gorda saat audensi dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra Rabu (31/7) di Kantor Walikota Denpasar.

Ia juga menjelaskan progam yang berlangsung di Kota Denpasar dilaksanakan secara sinergi oleh empat organisasi yang juga sangat peduli pada bahaya sampah plastik yakni BKOW (Badan Kerjasama Organisasi Wanita) Provinsi Bali, Undiknas Denpasar, Perdiknas Denpasar dan relawan GK (Galang Kemajuan) Ladies Provinsi Bali. “Denpasar yang pertama di Indonesia melaksanakan Gerakan 1 Juta Tumbler ini. Kami ingin jadi eksekutor program nasional dan kami sinergikan dengan berbagai pihak,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan rill dan totalitas terhadap upaya pengurangan sampah plastik dan kebijakan pemerintah daerah. Yakni Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik sekali Pakai serta Peraturan Walikota Denpasar (Perwali) Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang resmi berlaku sejak Selasa, 1 Januari 2019.

Ia juga menjelaskan dalam kegiatan ini, selain edukasi penggunaan tumbler dan upaya lainnya untuk pengurangan sampah plastik, sebanyak 400 orang peserta pendaftar pertama akan mendapatkan tumbler gratis dari Kemenkominfo. Di lokasi acara panitia juga menyediakan tempat air minum bagi peserta acara untuk diisikan ke dalam tumblernya. Bagi peserta lainnya juga diharapkan membawa tumbler sendiri ke acara ini.  “Untuk 400 orang pertama yang dapat tumbler ini akan kami jadikan duta Gerakan 1 Juta Tumbler di Bali dalam upaya pengurangan sampah plastik,” tegasnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Menurutnya kegiatan ini sangat bagus untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Mengingat sampah plastik sangat berdampak kurang baik terhadap lingkungan.

Tidak hanya itu kantong plastik atau jenis plastik lainnya sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. “Bahkan kantong plastik akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian,” jelasnya.

Untuk mengurangi kantong plastik di Kota Denpasar Rai Mantra berharap untuk ikut mensosialisasikan bahaya sampah plastik di Pasar Tradisonal. Bahkan minta agar pedagang di seluruh Pasar Tradisional yang ada di Kota Denpasar juga diberikan tumbler. ‘’Dengan demikian pengurangan penggunaan kantong plastik bisa dilakukan,’’ ungkapnya.

Untuk mensukseskan kegiatan ini pemberian tumbler agar secara keseluruhan diberikan kepada masyarakat di Kota Denpasar. Jika hanya sebagian-sebagian di setiap daerah maka kegiatan itu tidak akan terlihat keberhasilannya.

Sumber : Humas Pemkot Denpasar