?????????????

Pemkab Tabanan Mulai Bahas Persiapan dan Standar Venue Porprov 2019

Tabanan (Metrobali.com)-

“Keolahragaan itu menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah, sedangkan KONI hanya kepanjangan tangan pemerintah dalam hal penyelenggaraan olahraga, itu tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional”, demikian dikatakan Wabup Tabanan Komang Gede Sanjaya saat memimpin rapat koordinasi bidang keolahrgaan bersama Asisten II Setda Tabanan Nyoman Miarsana, Kepala Dinas Pendidikan I Gede Susila, Dinas PU, Perwakilan Bappeda dan Pengurus KONI Tabanan di Ruang Rapat Wabup, Rabu (22/11/2017).

Wabup Sanjaya menjelaskan tujuan digelarnya rapat dalam rangka membangun kesepahaman multi pihak dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV tahun 2019 di Kabupaten Tabanan. “Ada dua hal pokok yaitu pengembangan dan renovasi sarana dan prasarana olahraga kami perlu koordinasi antara KONI, Dinas PU dan Bappeda, sedangkan untuk penyelenggaraan Porprov, kita perlu melibatkan Dinas Pendidikan saat pembukaan maupun menutupan porprov banyak melibatkan pelajar maupun seniman, terang Sanjaya.

Lanjut Sanjaya, dalam UU No. 3/2005 disebutkan bahwa tugas pemerintah menjamin tersedianya sarana dan prasarana olahraga yang memenuhi standar. “Sejauh ini kami sudah berkoordinasi dengan Ibu Bupati, Ketua DPRD dan juga Fraksi-Fraksi di DPRD Tabanan, semuanya sudah kompak menyatakan siap menjadi tuan rumah Porprov tahun 2019, tentu hal itu akan berhubungan soal fasilitas olahraga dan anggaran sesuai dengan kemampuan kita, tandas Sanjaya.

Pada kesempatan ini Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan menyampaikan KONI sudah melakukan pendataan fasilitas olahraga untuk semua cabor bahkan hingga keseluruh Kecamatan.  Idealnya Poprov 2019 di Tabanan perlu ada dua GOR yang standar. Kami memperioritaskan pengembangan dan penataan Stadion dan GOR Debes sebagai sentral penyelenggaraan olahraga. “Kami sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Dinas PU bahkan Dinas PU sudah turun melakukan survey”, terang Dewa Ary.

Menyinggung soal GOR Debes, Asisten II Kab. Tabanan Miarsana mengatakan kondisi GOR Debes belum memenuhi standar. Itu dibangun di era Bupati Sundria (1989-1994), karena terbatasnya angaran maka dibangun seperti itu, ukuran dan desingnya belum bisa dikatakan GOR, itu lebih tepat disebut balai serba guna, ujarnya.

Sementara menyikapi kondisi Stadion Debes yang dibangun di era Bupati Soegianto (1979-1989) Wabup Sanjaya mengharapkan kepada Dinas PU dan KONI bisa merancang konsep dan design stadion yang lengkap dan ideal sehingga tidak terjadi tambal sulam, kedepan kita perlu punya stadion yang bisa menjadi kebanggaan dan Ikon olahraga Tabanan. “Saya lihat penataan kompleks stadion debes kurang pas, beberapa tahun lalu mungkin cukup ideal, tetapi kini dunia olahraga sudah berkembang, jujur saja kalau kita lihat kompleks Stadion Debes belum nampak seperti pusat kegiatan olahraga, pemanfaatan lahannya pun kurang maksimal, terlihat sesak padahal lahan cukup luas-“Sesek-Embang”, pungkas Wabup.

Setelah rapat berlangsung sekitar satu setengah jam, ikut bergabung mantan orang nomor satu Tabanan Nyoman Adi Wiryatama (Ketua DPRD Bali).  Adi Wiryatama (Pak Adi) diundang secara sepontan saat meluncur menuju kampungnya di Baturiti.

Dalam rapat ini Adi Wiryatama selaku Ketua DPRD yang juga asa Tabanan diharapkan ikut membantu soal peluang dan mekanisme pembiayaan pengembangan fasilitas olahraga di Tabanan. “Intinya semua harus ada proposal dan perencanaan detail, kita harus proaktif, jangan menunggu, kita harus jemput bola, jawabnya Wiryatama tegas.

Setelah sekitar 2,5 jam melakukan kajian teknis dan anggaran, Wabup dan peserta rapat sepakat dalam jangka pendek, akan memprioritaskan pengembangan dan renovasi Stadion dan GOR Debes, target harus sudah selesai sebelum pelaksanaan Porprov bulan September 2019 mendatang. MN-MB