Hijau Kotaku, Lestari Desaku                                                          
hijau1
Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar Aksi dan Green Festival Kota Hijau dengan Tema “Hijau Kotaku, Lestari Desaku”, dirangkai dengan Puputan Melawan Korupsi bersama KPK, Sabtu (21/10), kemarin/MB
                                                                                                   
Tabanan, (Metrobali.com) –
Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Tabanan, menggelar Aksi dan Green Festival Kota Hijau dengan Tema “Hijau Kotaku, Lestari Desaku”, dirangkai dengan Puputan Melawan Korupsi bersama KPK, Sabtu (21/10), kemarin.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Wakil Bupati Tabanan  I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi dan Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, membuka Aksi dan Green Festival Kota Hijau serta Puputan Melawan Korupsi, ditandai dengan pembacaan Deklarasi Anti Korupsi dari Anticorruption Messengers Bali 2017.
Kegiatan atau acara yang digelar di TMP Pancaka Tirta, Tabanan juga dihadiri Anggota KPK RI Benedicktus Siomalla Martin, Forkopinda Tabanan, Seluruh Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Tabanan, Kepala satker PBL PUPR Provinsi Bali beserta tim, Forum Komunitas Hijau Tabanan dan seluruh peserta, Para Siswa, Masyarakat beserta seluruh undangan yang berkenan hadir.
Tujuan dari kegiatan ini tiada lain dalam rangka Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) yang merupakan pengembangan Kota secara komprehensif, menggunakan pendekatan pembangunan secara berkelanjutan untuk mewujudkan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Penyelenggaraan penataan ruang yang terintegrasi menjadi unsur penting didalam mewujudkan ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan. Pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau sebagai pembentuk kualitas ekologi Kota menjadi kebutuhan masyarakat saat ini”, kata Bupati Eka, waktu memberikan sambutan.
Dikatakannya juga saat ini Kawasan RTH di Kabupaten Tabanan sebesar 52,96 persen dari keseluruhan kawasan perkotaan. Beliau bilang kondisi ini sangat menggembirakan. Karena pasalnya masih melebihi persyaratan 30 persen menurut UU Nomor 26 Tahun 2017 tentang Penataan Ruang.
“Luar biasa, ini bisa Kita jadikan kebanggaan di Tabanan. Kita tata dengan baik, jaga dengan baik, sehingga Ruang Terbuka Hijau di Tabanan lebih banyak lagi”, tegasnya.
Meskipun begitu, Dirinya merasa taman-taman di Kota masih dirasa kurang dari segi penataannya. Disebabkan terbatasnya kepemilikkan aset Pemerintah Daerah untuk dibangun Taman Kota yang Representatif. Kota Tabanan saat ini berupaya mempertahankan dan meningkatkan Kota Tabanan sebagai Kota Hijau.
“Kalau bisa, Daerah lain selain Tabanan dan Penebel yang saat ini mau dibangun RTH, hendaknya mau memberikan atau meminjamkan lahan agar bisa kita dandani agar cantik Daerahnya secantik Bupati-nya”, pungkas Orang nomer satu di Tabanan tersebut.
Srikandi asal Tegeh, Angseri ini juga menjelaskan bahwa tanpa RTH bisa menimbulkan banyaknya permasalahan lingkungan, seperti, polusi udara, banjir, dan volume sampah yang tinggi, sehingga akhirnya menimbulkan penurunan kualitas ruang Kota dan lingkungan.
“Permasalahan Kota merupakan permasalahan kompleks, yang tidak bisa ditangani secara parsial. Tetapi harus secara komprehensif, melalui perencanaan yang matang dengan tujuan memberikan solusi kedepan yang berkelanjutan”, jelas Eka.
Begitupun juga dengan Korupsi, penerima Harmony Award 2017 ini mengatakan komitmenlah yang membawa langkahnya untuk berupaya memberantas korupsi. Komitmen dengan semua stakeholder termasuk KPK dan seluruh komponen masyarakat.
“Kami semua berkomitmen untuk memberantas korupsi di seluruh Kabupaten. Dan kebetulan hari ini kita gabungkan dengan acara kami yaitu Festival Kota Hijau. Tadi kita sudah menerima plakatnya dan sudah kami ikrarkan, dan mudah-mudahan ini bisa menjadi hal yang membantu kami semua untuk menjaga Bangsa kita, terutama Tabanan.
Kembali mengenai Ruang Terbuka hijau, Eka menjelaskan upayanya meningkatkan RTH tersebut dengan mengajak semua berperan, seperti halnya pemberantasan korupsi. Dirinya mengaku mengajak, baik masyarakat, pemimpinnya, semua stake holder untuk merubah sudut pandang mereka bagaimana kota hijau itu tercipta dari diri sendiri.
“Misalnya dirumah-rumah penduduk, di Desa-Desa mereka sudah mempunyai pekarangan yang Hijau, trus lari lagi ke Kecamatan, lari lagi ke Kabupaten. Kita semua bergerak untuk menciptakan kota hijau itu supaya terwujud. Dan Kita liat sendiri di Tabanan banyak juga masyarakat yang mau menyumbangkan lahannya untuk menjadi Ruang Hijau. Yang artinya keinginan masyarakat dan sudut pandang masyarakat sudah berubah serta menginginkan Tabanan ini agar tetap hijau”, Tambah Bupati Cantik Ini.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya melepas Gerak Jalan Sehat rangkaian Aksi dan Green Festival Kota Hijau di halaman depan TMP Pancaka Tirta. Yang diikuti oleh Seluruh Kepala OPD beserta 5 orang staf di Lingkungan Pemkab Tabanan, Siswa-siswi dari 7 SMA yang ada  di Kota Tabanan beserta elemen Masyarakat dan undangan yang hadir. Dengan membawa misi Kebersihan.
Gerak Jalan Sehat ini mewajibkan setiap peserta membawa kantong plastik besar, guna untuk tempat memungut sampah sembari melakukan gerak jalan sehat. Rute yang dilalui, start dari TMP Pancaka Tirta melalui Jalan Pahlawan menuju Pasar Tabanan, kemudian balik lagi menuju TMP PancakaTirta.
“Jalanlah yang santai sesuai rute yang telah ditentukan, jangan sampai mengganggu berlangsungnya lalu-lintas. Santai saja di trotoar, jangan lari-larian, sehingga nanti sampai dengan selamat. Dan sudah membawa kantong plastic, nanti sambil jalan kita memungut sampah jangan sampai kosong. Semoga Gerak Jalan sehat ini benar-benar membuat kita Sehat dan mengajarkan kita hidup sehat menuju Kota Tabanan yang hijau”, pesan Sanjaya. RED-MB