Tabanan ( Metrobali.com)-

Suksesnya desa pekraman di Bali khususnya di Kabupaten Tabanan dalam memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam sistem pengamanan lingkungan dengan tetap mengedepankan sistem pemerintahan desa berbasis budaya dan kearifan lokal, mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kerja yang dilakukan Pemkab Sleman yang dipimpin oleh Asisten I Setda Kabupaten Sleman Sunaryo, para Kepala Bagian Pemerintahan Desa dan Sekretaris Desa Sekabupaten Sleman, serta sejumlah SKPD terkait. Rombongan diterima langsung oleh Sekkab Tabanan Nyoman Wirna Ariwangsa didampingi Kepala BPMD Kabupaten Tabanan Made Sudarya serta sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Rabu (1/5) pagi di Kantor Bupati setempat.
Sunaryo dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, kunjungan kerja yang dikasanakan kali ini bertujuan untuk mengetahui serta mempelajari lebih dalam tentang kebijakan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Tabanan. Disamping itu, Pemkab Bantul juga ingin mempelajari tentang penyelenggaraan pemerintahan desa yang berbasis budaya dan kearifan local dimana dalam system pengamanannya memanfaatkan sumber daya manusia yang ada yang disebut dengan “ Pecalang”. “ Kami tertarik untuk mempelajari kebijakan serta tata kelola pembangunan pemerintahan di Kabupaten Tabanan yang berbasis budaya dan kearifan local. Dimana untuk pengamanan  lingkungan, di Bali khususnya di TAbanan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada yang disebut pecalang,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, Kabupaten Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang ada di wilayah DIY Yogyakarta yang memiliki 86 desa. Menurutnya jumlah desa di Kabupaten Sleman relativf kecil karena pernah ada penggabungan desa beberapa tahun yang lalu. “ Jumlah desa di Sleman relatif kecil dengan kapasitas jumlah penduduk yang mencapai 1 juta jiwa, belum termasuk pelajar dan mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
 Tingginya jumlah penduduk di Sleman karena Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang juga menjadi pusat pendidkan di Yogyakarta, dengan jumlah Perguruan Tinggi Negeri ( PTN ) sebanyak 7 buah dan 150 ribu mahasiswa. Karenanya, masyarakat Sleman termasuk masyarakat yang heterogen baik dari agama maupun suku bangsa. “ Dengan masyarakat yang heterogen potensi terjadinya konflik sosial juga sangat besar, seperti kasus Cebongan yang terjadi belum lama ini. Karena itu besar harapan kami Kunjungan kerja ini akan bermanfaat bagi kami, utamanya dalam hal pengamanan wilayah menjelang pelaksanaan Pemilu yang akan datang apalagi Yogyakarta merupakan barometer keamanan nasional” imbuhnya.
Sementara, Bupati Tabanan dalam sambutan tertulis dibacakan Wirna Ariwangsa mengatakan, di Kabupaten Tabanan terdapat 10 Kecamatan, 133 Desa, 814 Banjar Dinas, 346 desa adat dan 931 banjar adat, dengan letak geografis Nyegara Gunung. Konsep inilah yang menjadi filosofis dalam setiap gerak kehidupan masyarakat di Tabanan, tidak terkecuali dalam kehidupan berpolitik. Terkait tentang sistem pemerintahan desa berbasis budaya dan kearifan lokal, menurutnya selama ini posisiPemkab Tabanan hanya sebagai fasilitator dan katalisator, mengingat jika membicarakan tentang kearifan lokal di Bali, tidak akan terlepas dari peran dan fungsi desa adat yang saat ini dikenal dengan desa pekraman. “ Desa pekraman di Bali menjalankan tiga fungsi yaitu, Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.  Melalui tiga fungsi inilah, desa pekraman kemudian mewujud menajdi entitas sosial yang sangat vital dalam memainkan perannya sebagai penjaga kemanan yang berbasiskan budaya dan kearifan lokal,” paparnya.
Pihaknya berharap  kunjungan kerja ini dapat dijadikan ajang silaturahmi, saling tukar informasi antara Pemkab Sleman dan Pemkab Tabanan. “ Mudah-mudahan jalinan silaturahmi ini akan terus berlanjut ke depannya. Jadikan kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan bertukar informasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang lebih baik lagi ke depan,” imbuhnya.
Setelah melakukan sesi Tanya jawab, dalam kesempatan tersebut juga diisi dengan acara tukar cinderamata. CAN-MB