Jembrana (Metrobali.com)-
Rencana akan dilaksanakanya Karantina di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara menjadi atensi Bupati Jembrana I Putu Artha yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana.
Bupati Artha dalam arahannya melalui Asistenn II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mengatakan opsi karantina banjar yang dipilih merupakan solusi terbaik untuk menyelamatkan warga dari penularan dan penyebaran virus Corona.
Ini dilakukan mengingat begitu cepatnya virus dapat menyebar, sehingga opsi karantina banjar tidak hanya melindungi warga satu banjar atau satu desa saja, tetapi warga Jembrana.
Dalam penanganannya kata Sumber, Bupati juga meminta supaya seluruh jajaran Gugus Tugas Jembrana bersama jajaran Satgas Gotong Royong bersinergis dalam melakukan langkah-langkah terbaik guna mencegah penularan virus.
Dengan adanya karantina nanti tentu ada sejumlah pembatasan dalam aktivitas warga. Karena diharapkan mereka lebih banyak diam di rumah.
Untuk itu, kebutuhan logistik warga harus terpenuhi. “Nah untuk kebutuhan logistik nanti akan dipenuhi oleh pihak Gugus Tugas dalam bentuk bantuan sembako. Nanti bantuannya akan diantarkan oleh petugas ke rumah-rumah warga” jelas Sumber, Kamis (2/7).
Bapak Bupati lanjut Sumber, juga berharap seluruh warga Jembrana melihat kasus di Banjar Munduk ini sebagai cerminan untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran Covid-19.
“Kita semua bisa belajar dari kasus ini. Bagaimana kewaspadaan kita, kedisiplinan kita untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Kita tidak boleh lengah dan kendor, mengingat pandemi ini belum selesai” tandasnya.
Sumber menjelaskan dari data yang ia terima, jumlah warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah mencapai 990 orang atau 289 KK. Dengan dilaksanakannya karantina banjar nanti semua pihak juga diharapkan untuk saling bahu membahu dalam pemenuhan logistik.
Selain oleh Gugus Tugas, pihaknya sangat terbuka apabila ada donatur atau warga yang ingin membantu warga Banjar Munduk. Pemkab Jembrana melalui Gugus Tugas bersama jajaran Polres Jembrana dan Kodim 1617/Jembrana juga siap mensupport hingga seluruh tahapan karantina selesai.
“Pemerintah daerah siap memfasilitasi untuk selalu hadir dan memberikan bantuan disesuaikan dengan kemampuan daerah” ujarnya.
Disisi lain Perbekel Desa Kaliakah, Made Bagiarta mengatakan opsi karantina banjar juga lahir dari kesepakatan warganya guna mencegah penyebaran virus Corona khsuusnya di Banjar Munduk.
Terkait mekanisme karantina akan disosialisasikan secara manual melalui kelian bersama jajaran Gugus Tugas dan Satgas Gotong Royong. Termasuk nanti upaya pengawasan, mengingat akses jalan dan keluar banjar tidak ditutup, hanya saja ada pengawasan.
“Kita di desa akan berupaya semaksimal munghkin sehingga karantina ini sukses. Kami juga memerlukan dukungan dari semua pihak mengingat karantina ini merupakan hal yang baru bagi warga Desa Kaliakah” terangnya.
Adanya penambahan kasus positif, jumlah komulatif kasus positif Covid-19 di Jembrana menjadi 41 kasus dari semula 35 kasus.
Enam kasus baru itu, 3 orang diantaranya merupakan klaster “pulang kampung” di Banjar Munduk, Desa Kaliakah yang masih ada hubungan saudara dengan pasien positif sebelumnya.
Sedangkan 3 orang lainnya berasal dari Desa Yeh Embang Kauh, Desa Yeh Sumbul dan Desa Dangin Tukadaya. Ketiga kasus ini merupakan hasil screening petugas, baik di puskesmas maupun RSU Negara. (Komang Tole)