Jembrana (Metrobali.com)-

 

Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali menggelar upacara suci untuk mengembalikan pusaka-pusaka ke tanah Jembrana .Setelah sebelumnya mengembalikan pusaka keris yang dilaksanakan bulan maret lalu dari Griya Mengwi. Kini di hari Selasa, (13/7) yang jatuh pada Anggara Kasih Prangbakat, jajaran Pemkab Jembrana yang dipimpin Bupati Jembrana I Nengah Tamba kembali mengembalikan Pusaka Jagat Jembrana (Kabupaten Jembrana) yang berupa Bajra (Genta). Ngwali pusaka itu juga diikuti Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna, Bupati dua periode Ida Bagus Indugosa (1999-2000) serta jajaran Pemkab Jembrana secara terbatas menyesuaikan protokol kesehatan.

Menurut Bupati dua periode Ida Bagus Indugosa (1999-2000), pusaka berupa bajra tersebut awalnya ditemukan saat pembangunan Pura Niti Praja (Pemkab Jembrana) dan Pura Jagatnatha pada tahun 1995 silam. Saat Upacara Nganteg Linggih, Bupati Indugosa mendapatkan pertanda bahwasanya terdapat benda pusaka di utara pura jagatnatha yang digali 11 hari setelah nganteg linggih berdasarkan pesan dari para pemangku saat itu. “Tiang lihat bintang berbentuk Pekayonan (Gunung Wayang) di utara Pura Jagatnatha, saat saya gali di lokasi yang dulunya sawah itu, ternyata ada Bajra (Genta)”. ujar Indugosa.

Selama ini dikarenakan tidak adanya tempat yang dianggap representatif bagi bajra pusaka tersebut, maka Bajra tersebut distanakan di Gedong Suci (ruangan khusus) Griya Bupati Indugosa, hingga hari ini Bajra tersebut dijemput untuk distanakan di gedong suci Pura Niti Praja Pemkab Jembrana. “Dengan kembalinya pusaka itu ke Pura Niti Praja, saya berharap bisa membawa keselamatan dan kerahayuan kepada masyarakat Jembrana. Serta apa yang menjadi program maupun kebijakan Bupati bisa berjalan lancar,”harapnya.

Menurut Bupati Tamba, penjemputan pusaka bajra tersebut adalah suatu upaya mengembalikan pusaka-pusaka jagat Jembrana (kabupaten Jembrana), serta menempatkan pada posisi seharusnya. Terlebih telah selesai digarapnya pembangunan gedong suci di Pura Niti Praja tersebut.

“Hari ini atas ijin Ida Hyang Widhi Wasa, kita telah mengembalikan pusaka Bajra yang kita stanakan di gedong suci Pura Niti Praja yang sudah dilakukan upacara pemelaspasan, dalam upacara tadi pusaka sudah di bunyikan dan saya harap berstananya pusaka tersebut memberi restu tercapainya masyarakat yang bahagia berlandaskan Tri Hita Karana sesuai dengan misi kita” ujar Tamba.

Ditambahkannya bahwa pengembalian pusaka-pusaka ke tanah Jembrana adalah suatu bentuk meng-ajeg-kan (mengembalikan kewibawaan pemerintah) secara sekala dan niskala (kehidupan rohani dan jasmani). Ia juga mengajak jika ada paica – paica lain Ida Bhatara among Jembrana ngwali ke Jembrana.

“Kami juga berharap jika ada paica – paica lain Ida Bhatara among Jembrana bisa kembali ke Jagat Jembrana. Selain itu, dimasa pandemi kita juga telah melaksanakan upacara guruh piduka (meminta maaf pada alam) sebelumnya di segara (laut) dan wana (hutan) dan hari ini kita lakukan di Jagat Pura Niti Praja. Dengan itu Tri Mandala sudah kita jalankan semua sebagai bentuk jalan secara niskala dengan harapan Ida Hyang Widi Wasa memberikan keselamatan dan kerahayuan bagi jagat dan masyarakat Jembrana serta pandemi ini segera berakhir,” tutupnya. (RED-MB)