Buleleng, (Metrobali.com)

Memasuki peralihan musim pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen untuk mengantisipasi dan mencegah potensi bencana seperti kekeringan, kekurangan air bersih dan kebakaran.

Dalam acara Dialog Interaktif yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun radio di Singaraja, Rabu (15/5), Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi bersama Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng Gede Gunawan memaparkan langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah.

Kalaksa Ariadi menjelaskan, berdasarkan data dari BMKG, peralihan musim hujan ke musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juni-Juli dan mencapai puncaknya sekitar Agustus-September 2024. Meskipun potensi El Nino diperkirakan akan melemah dibandingkan tahun lalu, Ariadi tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak musim kemarau, terutama kekurangan air bersih.

“Dari 148 desa/kelurahan di Buleleng, terdapat 28 desa yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih. Kami telah menyiapkan mobil tangki dan penampungan air untuk membantu desa-desa tersebut. Selain itu, kami mengimbau masyarakat untuk menampung air dan terus memantau perkembangan cuaca,” jelas Ariadi.

Ariadi juga menekankan pentingnya program Pamsimas dari PUTR Buleleng yang telah mencakup 100 desa. Ia berharap program ini dapat diperluas agar seluruh desa dapat mengelola air bersih secara mandiri, mencegah kekeringan, dan meningkatkan pendapatan desa.

Di sisi lain, Kadis Gunawan menekankan pentingnya mengubah perilaku masyarakat dalam mencegah kebakaran. Melalui edukasi dan sosialisasi bersama stakeholder terkait, pihaknya telah membentuk Balakar (Barisan Relawan Kebakaran) di setiap instansi dan desa.

“Balakar bertugas melakukan pencegahan dan antisipasi dini sebelum tim pemadam tiba. Mereka dilatih untuk tanggap darurat sesuai instruksi yang diberikan sebelumnya, sehingga pencegahan bisa dilakukan lebih cepat,” tegas Gunawan.

Ke depan, Gunawan yang juga menjabat sebagai Kadis Perhubungan, berencana untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat hingga anak-anak PAUD terkait potensi kebakaran. “Kami berharap upaya bersama ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga Buleleng terhindar dari musibah kebakaran yang merugikan, baik dari sisi material maupun jiwa,” tutupnya. GS