Mangupura (Metrobali.com)-

Pemindahan bangkai bus pariwisata dari dasar jurang sedalam 20 meter di kawasan Pecatu, Kabupaten Badung, Bali, terkendala cuaca.

“Bangkai bus belum bisa dipindahkan karena selain lokasi diguyur hujan deras, cuaca sudah semakin gelap. Mungkin Selasa (19/11) besok baru bisa,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Bali, Komisaris Besar Beno Lauhanapessy, ditemui di lokasi kejadian, Senin (18/11) malam.

Pihak kepolisian masih akan melakukan proses identifikasi sebelum bangkai bus dengan nomor polisi DK-9251-A itu diangkat dari dasar jurang.

Puluhan petugas gabungan dikerahkan dalam proses evakuasi korban di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, SAR Denpasar, dan sejumlah petugas kepolisian.

Bus yang mengangkut 15 orang wisatawan asal China itu terjun bebas ke jurang sekitar pukul 15.00 Wita yang mengakibatkan sopir, pemandu wisata, dan dua penumpangnya tewas.

Rombongan wisatawan asal negeri Tirai Bambu itu hendak menuju Pura Uluwatu setelah mengunjungi Pantai Suluban, Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan.

“Setelah dari Pantai Suluban mereka sempat berisitirahat untuk minum kopi sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu,” ujarnya.

Sejumlah saksi di lokasi kejadian menuturkan bahwa mesin bus saat melewati tanjakan tiba-tiba mati.

Sopir bus diduga tak bisa mengendalikan kendaraan meskipun sempat mencoba menghidupkan kembali kendaraannya.

Namun nahas, bus berwarna abu-abu metalik itu bergerak mundur dan menghantam pembatas jalan sebelum terjun bebas ke jurang dalam jurang.

Posisi bus yang berada di dasar jurang dalam keadaan terbalik dan rusak parah pada bagian belakang.

Empat orang tewas akibat peristiwa naas itu yakni sopir, Agus Bachtiar Surachman dan pemandu wisata, Ellin.

Sedangkan dua orang wisatawan asal China yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Seluruh korban kini telah dibawa ke sejumlah rumah sakit di antaranya “Bali Internastional Medical Center” (BIMC) di Kuta, Rumah Sakit Kasih Ibu Kedonganan, dan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar. AN-MB