Ketua DPC PKB Manggarai Barat Basri Aloysius (kiri) saat memberikan sambutan pada Muspimcab PKB Manggarai Barat (1)

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Kabupaten Manggarai Barat akan menggelar Pilkada di penghujung tahun 2015 ini. Dalam suksesi kepemimpinan daerah tersebut, masyarakat “Bumi Komodo” itu mendambakan kehadiran pemimpin baru dengan reorientasi cara memahami konsep kepemimpinannya.
Menurut Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Manggarai Barat Drs. Basri Aloysius, harapan besar masyarakat ini sudah sepatutnya dipahami oleh tokoh-tokoh yang berniat untuk bertarung pada Pilkada 2015. Tanpa itu, sangat sulit untuk mewujudkan masa depan Manggarai Barat sebagaimana diharapkan.

“Pemimpin baru harus mengerti sungguh bahwa negara kita serius mendorong, bahwa selalu ada yang baru untuk rakyat yang dipimpin, karena pemimpin baru hadir dengan reorientasi baru dalam menjalankan sistem kepemimpinannya,” ujar Basri Aloysius, dalam sambutannya pada Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) PKB Manggarai Barat di Labuan Bajo, Sabtu (28/2).

Ia pun merasa berterima kasih, karena seluruh bakal calon bupati Manggarai Barat berkenan memaparkan visi dan misi di hadapan pengurus DPAC dan DPC PKB Kabupaten Manggarai Barat, pada kesempatan tersebut. Basri Aloysius yakin, salah satu di antara mereka adalah pemimpin Manggarai Barat lima tahun ke depan.

“Saya sungguh berkeyakinan, salah satu bakal calon yang hadir memaparkan visi dan misinya saat ini adalah pemimpin yang terpilih dalam Pilkada 2015 nanti,” tutur mantan anggota DPRD Provinsi NTT itu.

Basri Aloysius merasa berbangga, sebab dari seluruh partai politik di Manggarai Barat, PKB menjadi yang pertama melakukan proses penjaringan bakal calon bupati. “PKB juga menjadi yang pertama, mempertemukan tokoh-tokoh yang adalah calon pemimpin Manggarai Barat, untuk duduk bersama,” ucapnya.

Karena itu, ia sangat berharap, momentum pemaparan visi dan misi dalam Muspimcab PKB Kabupaten Manggarai Barat, menjadi garis star dalam mewujudkan mimpi akan hadir pemimpin baru dengan reorientasi baru di daerah itu. Pemimpin baru, kata dia, bukan berarti mengesampingkan keberadaan pemimpin-pemimpin sebelumnya atau yang saat ini masih berkuasa.

“Refleksinya, jika orang lama mau kembali memimpin, maka harus punya kesadaran reflektif untuk mendesain ulang sistem kepemimpinannya demi satu yang baru, sistem yang baru,” tandas Basri Aloysius.

Seperti disaksikan, hadir dalam Muspimcab PKB ini tujuh bakal calon bupati yang memaparkan visi dan misinya. Mereka adalah Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, Wakil Bupati Manggarai Barat Gasa Maximus, dan mantan Bupati Manggarai Barat Wilfridus Fidelis Pranda.

Selain itu, anggota Fraksi PKB DPRD Provinsi NTT Tobias Wanus, mantan Kadis Kehutanan Kabupaten Manggarai Pantas Ferdinandus, mantan Kepala Bappeda Kabupaten Manggarai Barat Rafael Arhat serta akademisi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta Petrus Pius Salamin. MSE-MB