Denpasar, (Metrobali.com)

Masa kampanye telah berakhir, sekarang masa tenang, Rabu, 14 Februari 2024 hari H pencoblosan. Di masa hiruk pikuk kampanye, terutama Pileg, nyaris tidak terdengar isu penyelamatan Bali dari para calon legislatif.

Hal itu dikatakan I Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku agama Hindu dan Kebudayaan Bali, Senin 13 Februari 2024, menanggapi gagasan para Caleg yang akan mewakili Bali.

Dikatakan, isu penyelamatan Bali, sebut saja pada beberapa bidang, penyelamatan dan lingkungannya, hutan, danau, DAS.

Menurutnya, perlunya, penyelamatan petani Bali, melalui peningkatan kesejahteraan petaninya, menaikkan NTP (Nilai Tukar Petani), peningkatan kesempatan kerja produktif di perdesaan, membatasi konversi lahan pertanian, untuk penyelamatan subak.

Dikatakan, pentingnya peningkatan peran UMKM, LPD dan Koperasi sebagai tulung punggung ekonomi rakyat, melalui pendekatan pemberdayaan yang berasal dari kebijakan yang empati kepada kelompok ini.

Menurutnya, perlu mendesign baru kebijakan pariwisata pasca pandemi Covid-19, bersahabat dengan lingkungan, pariwisata perdesaan, terciptanya inter koneksi lebih baik dengan sektor-sektor lainnya. Kebijakan fiscal dari pendapatan pariwisata yang lebih sehat, tidak kesannya “dihambur-hamburkan”.

Dikatakan, pentingnya, pemberdayaan Desa Pakraman, dalam artian penguatan kelembagaan, dan kemudian berkontribusi dalam peningkatan ketrampilan dan kewirausahaan krama, ethos kerja, kecerdasan merespons perubahan.

“Desa Pakraman tidak hanya sibuk mengurusi soal adat,upakara, dan menyerap hampir habis energi Desa Pakraman,” kata I Gde Sudibya, intelektual Hindu, penulis buku agama Hindu dan Kebudayaan Bali. (Adi Putra)