Klungkung ( Metrobali.com )

Forum Pengobatan Tradisional Klungkung atau Balian pada Senin ( 27/10 ) menggelar pertemuan di ruang Rapat Praja Mandala Pemkab Klungkung. Wakil Bupati Klungkung Made Kasta yang juga Ketua forum Balian Klungkung sebelumnya hadir membuka acara tersebut.

Dalam pertemuan tersebut akhirnya berhasil memilih pengurus baru menggantikan pengurus lama. Terpilih sebagai Ketua adalah IB Made Suastika 55 dari Geria Aan, Banjarangkan, Klungkung. Sementara Ketua II adalah AA Gede Anom Merta dari Puri Satria, Dawan. Untuk sekretaris I dari Dinas Kesehatan Klungkung dan Sekretaris II adalah  I Ketut Santiasa dari Dusun Sengkiding, Aan Banjarangkan, bendahara I IB Mardika dari Gria Cucukan, Klungkung dan Bendahara II Ketut Merta.Sementara kordinator pengobatan ketrampilan seperti akupuntur dan pijat adalah I Putu Astawa. Kordinator pengobatan Usada adalah AA Gede Wetan dan Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung.

IB Suastika mengatakan masa bakti pengurusan ini adalah lima tahun. Pihaknya berharap dengan adanya forum seperti ini nantinya bisa sebagai ajang sosialisasi dan komunikasi antar pengobat tradisional di Klungkung. Kedepan dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk mendata seperti memberikan ijin praktek.

Lebih lanjut IB Suastika menyampaikan pengobatan Usada dasarnya adalah lontar Taru Premana. Semua kayu atau pohon yang bisa dimakan hewan bisa dipergunakan untuk obat. Salah satunya adalah Kayu Sakti atau Kayu Dadap. Dimana batang, daun dan bagian akarnya bisa dipergunakan untuk sarana obat. Sementara itu penggagas pertemuan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Klungkung Laswan Hadi mengatakan tujuan dari pertemuan ini selain untuk penyegaran pengurus juga sebagai ajang silaturahmi antar Balian atau pengobat tradisional yang ada di Klungkung. Dengan adanya organisasi seperti ini pengobatan juga bisa dipertaggung jawabkan. Sehingga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

IB Suastika mengatakan pengobatan tradisional lebih banyak menggunakan herbal. Sehingga tidak ada epek sampingnya. Gus Suastika juga mengakui untuk pembentukan pengurus kali ini cukup mendadak. Ini karena pengurus lama banyak yang sudah almarhum. Sementara ketua Forumnya Made Kasta sekarang sudah menjabat sebagai Wakil Bupati Klungkung.

Diakui juga untuk di Klungkung sekarang ini ada sekitar 200 anggotanya yakni forum pengobatan tradisional. Hanya saja yang hadir dalam kegiatan kemarin adalah sekitar 96 orang. Yang jelas menurut Suastika pengobatan tradisional seperti ini tidak boleh komersil. “Kita tidak boleh komersilkan…ini untuk menjaga Taksu,” ujarnya yang mengaku mewarisi pengobatan tradisonal tersebut dari orang tuanya.

Sementara itu menurut salah satu Balian yang juga staf Dinas Kesehatan Klungkung drg Putra Jaya mengatakan forum ini dibentuk dengan harapan mampu meningkatkan komunikasi dan kordinasi antar Pengobat Tradisional. Selaian itu untuk menjaga konsumen dari aksi penipuan yang dilakukan oleh pengobatan pengobatan yang gencar melakukan promosi dan mengaku bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit dari HIV Aids dan yang lainya. “Banyak juga hal hal yang seperti ini adalah bohong sehingga pasien kena tipu,” ujarnya.

Nantinya diharapkan pemkab Klungkung bisa mengeluarkan Perbup dan memberikan ijin praktek pada pengobat tradisional seperti ini.

Sementara itu Made Kasta mengakui kalau banyak pengurus yang dia ajak sudah almarhum karena usia. Kasta sendiri memegang jabatan sebagai Ketua Forum sejak tahun 1993 sewaktu masih sebagai salah satu kaur di Desa Akah, Klungkung. Sementara pengurusnya ketika itu adalah Nengah Misi (alm) dari Pangi, Dawan, Sekretaris Nengah Sudiana (alm) dan juga AA Gde Agung (Alm) Bendahara. Saat itu diakui anggotanya sekitar 197 orang. SUS-MB